Indonesia Siapkan Ekosistem Mobil Listrik

Indonesia Siapkan Ekosistem Mobil Listrik

Presiden Jokowi menyaksikan komponen mobil listrik saat meninjau perkembangan KITB, Rabu 8 Juni 2022.-Setpres-

Indonesia terlihat serius untuk menjadi salah satu pusat mobil listrik di dunia. Presiden Jokowi mengatakan, ekosistem mobil listrik dibangun di Indonesia. Mulai dari penambangan nikel, smelter, refinery, industri katoda dan prekursor-nya, lithium baterai, EV baterai, baterai listriknya, hingga mobilnya. 

"Setelah ada mobilnya, masih ada tambahan lagi, yaitu recycle baterai listriknya. Ini betul-betul dari hulu ke hilir semuanya dalam sebuah ekosistem besar yang ingin kita kerjakan,” jelas Jokowi saat meninjau proyek KCC Glass di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Rabu, 8 Juni 2022.

Jokowi sempat menjajal mobil listrik Genesis80 buatan Hyundai Motor Group dari gerbang tol Gringsing ke KTIB. Mobil listrik Genesis G80 dibekali baterai lithium-ion berkapasitas 87,2 kWh dengan daya 272 kW atau setara 200 tk dan torsi 700 Nm. Tenaga tersebut disalurkan ke semua roda dengan sistem penggerak e-AWD. Dengan figur tersebut, mobil listrik ini memiliki akselerasi 4,9 detik untuk mencapai 100 km/jam. Sebagai perbandingan Tesla Model S akselerasinya 3,84 detik. 

Proyek KTIB sudah dimulai sejak dua tahun lalu. Progress-nya baru delapan persen.  Fase pertama ini disiapkan lahan 450 hektare. Semuanya untuk industri yang mendukung mobil listrik.

”Memang ini industri-industri raksasa yang di sini sehingga yang paling penting ini adalah bisa membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar,” ungkapnya.

Selain membuka lapangan kerja, pendapatan negara dari pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, hingga pendapatan negara bukan pajak (PNBP) bakal meningkat. Dan tentunya neraca perdagangan juga akan baik karena produk dari KITB semuanya berorientasi ekspor. Kawasan Industri serupa juga akan dibangun di provinsi lain.

Jokowi mengklaim KITB yang merupakan kawasan industri terintegrasi pertama di dunia. Total investasinya mencapau Rp 142 triliun. Total tenaga kerja yang dibutuhkan mencapai 20 ribu orang.

BACA JUGA:Jokowi Rasakan Heningnya Genesis G80

“Pertambangannya, peleburan smelternya untuk nikel berlokasi di Halmahera, Maluku Utara. Kemudian untuk industri refinery pemurnian serta industri prekursor, industri katodanya ada di Jawa Tengah, di Kawasan Industri di Batang. Kemudian pabrik baterai yang sedang juga dibangun di Karawang, dan pabrik mobil listriknya ada di Cikarang, tersebar, ini sangat baik,” ujar Jokowi.

Indonesia sebagai negara yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia diharapkan menjadi produsen produk-produk yang berbasis nikel. Mulai dari lithium baterai, baterai listrik, dan baterai kendaraan listrik. 

Di acara itu juga hadir Ibu Iriana Joko Widodo Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hadir pula Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Tae-sung dan Presiden LG Energy Solution Bang Soo Lee. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: