Rakit Drone ’’Pasaran’’ Untuk Lumpuhkan Tank Rusia

Rakit Drone ’’Pasaran’’ Untuk Lumpuhkan Tank Rusia

Layar kendali di markas pasukan drone Ukraina.-Bud Wichers/Harian Disway-

KHARKIV, HARIAN DISWAY - Kekuatan militer Ukraina bergantung pada bantuan Amerika dan Eropa. Tentu sumbangan itu tak cukup untuk menahan gempuran prajurit Rusia yang dilengkapi peralatan militer canggih. Namun, dalam keadaan terdesak, prajurit Ukraina memanfaatkan apa saja agar bisa bertahan. Termasuk merakit drone pasaran menjadi senjata antitank.

BANYAK prajurit yang dilatih menerbangkan drone di tempat rahasia di Ukraina Timur itu. Kontributor Harian Disway, Budi, sapaan akrabnya, melihat mereka masih menyesuaikan diri. Banyak yang belum terbiasa karena tak pernah sakali pun menyentuh pengendali pesawat tanpa awak itu.

“Russian soldiers are incredibly afraid of drones (Tentara Rusia sangat takut dengan pesawat nirawak, Red),” kata Budi, Kamis, 16 Juni 2022. Ukraina memiliki drone paling canggih di dunia. Buatan Turki (Türkiye): Bayraktar TB2.

Kata Budi, Bayraktar sulit dijatuhkan dengan persenjataan anti drone Rusia.  Lebih dari 1.250 tank, 3.000 kendaraan tempur lapis baja Rusia dilaporkan hancur akhir Mei lalu. Drone Ukraina memegang peran yang sangat krusial.


Bayraktar produksi Baykar Tech Turki merepotkan tentara Rusia.-Baykartech-

Bayraktar-lah yang membuat kekuatan darat Rusia kalang kabut. Pemerintahan Rusia sampai sewot ke Turki karena menjual drone tersebut ke Ukraina. Bayraktar sudah mengudara sejak invasi hari pertama pada 24 Februari lalu.

Seorang pejabat Turki yang tak mau disebut namanya melaporkan keluhan Rusia itu ke Reuters. Ia meluruskan bahwa Turki seharusnya tidak disalahkan. Sebab, Ukraina membeli drone dari pihak swasta. Bukan ke pemerintah Turki. Pembelian juga dilakukan jauh sebelum invasi.

Bayraktar diproduksi oleh perusahaan pertahanan Baykar Teknoloji (​​Baykar Technology) di Turki. Harga satu unitnya mencapai USD 1 juta, atau setara Rp 14 miliar.

Dikutip dari situs resmi Baykartech, Bayraktar TB2 mengudara untuk kali pertama pada April 2014. Kecepatannya maksimumnya mencapai 220 kilometer per jam. 

Pesawat dengan panjang 6,5 meter itu memiliki rentang sayap 12 meter. Mampu mengangkut beban seberat 55 kilogram. Termasuk Rudal MAM-C (MAM-Cirit) yang mampu menembus baja RHA (Rolled Homogeneous Armour) dengan ketebalan 20 sentimeter. 

Hubungan Turki, Ukraina, dan Rusia seperti cinta segi tiga yang rumit. Turki, negara yang terletak di wilayah Eurasia itu, merupakan anggota NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) yang berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam. 

Turki sama-sama memiliki hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina. Satu sisi kakinya mengkritik invasi Rusia ke Ukraina, sisi lainnya menentang sanksi dan embargo Barat terhadap Rusia.

Meski sudah banyak menghancurkan ribuan kendaraan lapis baja Ukraina, Bayraktar TB2 milik Ukraina berjumlah terbatas. Pemerintah Rusia juga mengklaim bahwa mereka telah menghancurkan 60 Bayraktar selama tiga bulan invasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: