Reni Astuti, Pimpinan DPRD Yang Rutin Gowes ke Kantor
Wakil Ketua DPRD surabaya ketika sampai di depan gedung dewan di Jalan Yos Sudarso, Jumat, 17 Juni 2022.--
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemkot dan DPRD Surabaya mengampanyekan bike to work, lima tahun lalu. Kala itu, Wali Kota Tri Rismaharini mengajak semua pegawai pemkot dan anggota dewan bersepeda ke kantor.
Kebiasaan itu mulai ditinggalkan. Hanya segelintir saja yang masih konsisten berangkat kerja pakai sepeda kayuh.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti ingin mencoba konsisten. Meski tidak bisa setiap hari, ia tetap berusaha ke kantor pakai sepeda kayuh. Minimal sepekan sekali. Selain Reni, Politisi PSI Alfian Limardi juga masih sering membawa sepeda lipatnya ke kantor dewan.
Reni berangkat dari rumahnya di Keputih menuju DPRD Surabaya di Jalan Yos Sudarso. Pagi itu, Jumat, 17 Juni 2022, hujan gerimis mengguyur wilayah timur Surabaya. Untungnya di tengah perjalanan cuaca kembali cerah. “Malah seger ya, jalanan jadi basah, cuma memang lebih hati-hati karena licin khawatir kepleset. Dan yang jelas tidak kena macet," kata Reni.
Dengan membudayakan gowes, Reni menargetkan Kota Surabaya dapat menjadi kota ramah pesepeda. Ia pun menghimbau agar pemkot menghidupkan kembali program bike to work yang semakin memudar.
Reni mengamati jumlah komunitas-komunitas sepeda yang ada di Kota Pahlawan makin bertambah selama pandemi. Tak hanya saat Car Free Day (CFD), jalanan kota selepas subuh pasti dipadati dengan pesepeda.
“Tentu kita berharap para pengguna sepeda ini juga bisa melakukan aktivitas bersepedanya untuk berangkat kerja,” ujarnya.
Menurut Reni, perubahan perilaku itu perlu didukung sarana dan prasarana yang memadai. “Misal, mau parkir sepeda, kita belum ada (fasilitas) ya secara khusus,” tuturnya.
Reni juga menyinggung perihal peran moda transportasi massal. “Kalau sepedaan jarak jauh itu juga perlu didukung moda transportasi massal, misalkan dari naik sepeda, lalu berpindah naik Bus Suroboyo, ini harus di-support antara halte Bus Suroboyo dengan tempat parkir (sepeda) yang aman,” jelasnya.
Di samping jalur sepeda yang telah tersedia di tengah-tengah Kota, ia pun berharap jalur sepeda itu dapat merambah ke pinggiran-pinggiran kota dengan juga memperhatikan kelayakan infrastruktur jalan.
“Jalanan-jalanan ketika anak-anak sekolah menuju ke sekolah, itu juga perlu di-support,” ucapnya. Perlu Peraturan Walikota (Perwali) untuk mendorong semua itu.
“Sehingga seluruh elemen, seluruh stakeholder support kepada para pesepeda, misal ruang-ruang publik, kemudian sekolah, pasar, toko modern disediakan tempat parkir yang aman, dan tentunya kalo bisa gratis, sehingga semakin banyak pengguna sepeda di Kota Surabaya,” jelasnya.
Melalui perwali, pemkot bisa memberikan penghargaan bagi para pesepeda. Misalnya pengguna sepeda bisa dapat parkir gratis di park and ride, atau kantong parkir lainnya.
Tak terasa Reni sampai juga di gedung dewan. Ia menempuh perjalanan selama 10 menit dengan jarak 40 kilometer. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: