Kacau, Budi Tak Bisa Keluar Dari Ukraina

 Kacau, Budi Tak Bisa Keluar Dari Ukraina

ANTREAN BUS mengular di perbatasan Polandia-Ukraina. Penumpang yang mayoritas pengungsi sampai turun ke jalan karena bus tidak bergerak.-Bud Wichers/Harian Disway-

Prediksi itu sudah menyebar ke seluruh penjuru Ukraina. Migrasi massal kembali terjadi. Kota Kiev dan Lviv yang menjadi kantong pengungsian tak lagi aman. Terutama setelah rudal jelajah meledak di apartemen dan taman kanak-kanak di jantung Kiev pekan lalu.

Budi tak memprediksi bahwa ia ikut dalam rombongan migrasi yang begitu besar jumlahnya. Bus yang ia tumpangi mandek di dekat perbatasan Polandia. Antreannya sampai jauh. Budi tak tahu berapa kilometer.

I am not good. Very frustrated. I am waiting for more than 7 hours now to cross the border (Aku sedang tidak baik-baik saja. Sangat frustrasi. Aku menunggu lebih dari 7 jam untuk melintasi perbatasan, Red),” ujarnya.

Harusnya bus sudah dekat dengan perbatasan. Namun Polandia agak membatasi pengungsi yang masuk ke Ukraina. 

Polandia yang berbatasan langsung dengan kota Lviv itu sejak awal menyatakan siap menampung pengungsi dari Ukraina. Namun mereka juga menegaskan tidak mungkin mampu menampung semua warga Ukraina.


Pengungsi Ukraina di Berbagai Negara-ROZI/HARIAN DISWAY-

Menurut data terakhir PBB pada 21 Juni lalu, jumlah warga yang diungsikan ke Polandia sudah nyaris 1,2 juta jiwa.

Rinciannya, 5,2 juta jiwa warga Ukraina kehilangan tempat tinggal. Sebanyak 3,5 juta jiwa sudah masuk ke negara lain. Sepertiganya ditanggung Polandia.

Hingga pukul 16.23 waktu Ukraina, Budi masih belum tahu sampai kapan harus menunggu. Antrean di depannya masih sangat panjang. ”Bus, after bus, after bus (Antrean bus sangat panjang, Red),” katanya kesal. “I feel emotionally drained (Aku merasa emosiku terkuras, Red),” sambung Budi yang sudah rindu dengan kekasihnya, Ana Maria.

Ana sudah menunggu Budi di Belanda sejak 22 Juni lalu. Rencananya mereka akan bertemu di Belanda lalu pulang bareng ke Surabaya. 


Budi dan kekasihnya Ana Maria.-Bud Wichers/Harian Disway-

“Harusnya, aku sudah di Surabaya 7 Juli,” kata Budi. Tiket pesawat ke Indonesia sudah dibeli. Masalahnya kini adalah tiket pesawat dari Polandia ke Belanda terancam hangus.

Inilah yang membuatnya semakin frustrasi. Pesawatnya bakal berangkat Jumat malam. Namun hingga menjelang petang, busnya masih tertahan di perbatasan. Bus berjalan perlahan. Lebih banyak berhentinya. Hingga para penumpang turun ke jalanan.


Situasi di gerbang masuk kota Irpin. Sampai di sini lalu lintas kendaraan masih lancar.-Bud Wichers/Harian Disway-

Budi merasa tak mungkin menjangkau Kraków Airport di Polandia tepat waktu. Tak ada pilihan lain, ia harus membatalkan penerbangan ke Belanda. (Salman Muhiddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: