Mengenal Entrepreneurs' Organization (10): Denny Yan Pernah Tolak Gaji Rp 60 Juta per Bulan
Denny Yan dan anggota EO Chapter Indonesia East mengikuti acara EO Learning di Banyuwangi, Juni 2022. -Dokumentasi Pribadi-
Denny berhadapan dengan para staf yang tidak kompeten. Ia sering dianggap asal kerja dan hanya bisa membebek pada ayahnya. "Padahal, ayah yang minta saya bantu karena butuh pandangan lain. Tapi, saya sering nggak dihargai oleh stafnya,” ungkap pria 32 tahun itu.
Tetapi sekaligus mulai menuai kebaikan-kebaikan yang pernah diperbuat. Ia mendapat kebaikan-kebaikan dari orang-orang yang pernah dibantu oleh keluarganya.
Denny Yan menggoreng biji kopi di acara EO Learning di Banyuwangi, Juni 2022.-Dokumentasi Pribadi-
"Bentuk bantuannya nggak sama, tapi ketulusannya itu yang penting. Jadi kami mengerti mana yang teman akrab dan mana yang bukan,” ucapnya. Misalnya, dulu sang ayah pernah membantu biaya pengobatan orang lain. Eh, malah perusahaannya dibantu dengan kelonggaran mencicil barang.
Jalan setahun, gajinya mulai naik jadi Rp 5 juta per bulan. Dan gaji karyawannya sudah Rp 10 juta per bulan. Pada 2015, jerih payahnya selama dua tahun juga mulai terbayar.
Kepercayaan para klien mulai pulih. Pertumbuhan usahanya pun meningkat drastis. Bahkan bisa memenuhi secara mandiri seluruh kebutuhan produksi.
Gusse punya pabrik sendiri di Lingkar Timur, Sidoarjo. Juga laboratorium di kawasan MERR Surabaya. Seluruh proses produksi berjalan efisien. Sehingga omzet perusahaan pun bisa maksimal.
Akhirnya, semua liku-liku perjalanan untuk merintis perusahaan sudah dilalui. Denny pun mendapat banyak pelajaran. Termasuk dari EO yang menjadikannya semakin berani untuk melampaui batasan demi hal-hal yang lebih baik. "Saya kira, integritas adalah harta terakhir yang kita miliki,” ungkap Ketua Hipmi Surabaya itu. (Mohamad Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: