Mengenal Entrepreneurs' Organization (11): Frenky Yulianto Terapkan Nilai-Nilai EO di Perusahaan

Mengenal Entrepreneurs' Organization (11): Frenky Yulianto Terapkan Nilai-Nilai EO di Perusahaan

Member EO Chapter Indonesia East Frenky Yulianto-Julian Romadhon-Harian Disway-

Ternyata, Frenky salah sangka. Ia malah kagum dengan semua anggota EO. Perusahaan besar yang dimiliki bukan menjadi ukuran utama di organisasi yang didirikan pada 1998 itu.

Semua anggota merasa sederajat. Tidak ada level tinggi dan rendah. Orang-orangnya humble. “Tapi saat itu saya belum berani memutuskan untuk bergabung,” jelas lelaki yang mengaku dirinya introvert itu.

Hingga intensitas bertemu Dietmar dan Anthony saat pandemi makin tinggi. Tawaran bergabung menjadi anggota pun berkali-berkali datang. Membuatnya berpikir ulang dan akhirnya memutuskan bergabung. Ia resmi menjadi anggota pada Oktober 2020.


Bisnis Frenky Yulianto adalah ekspedisi barang antar pulau. -Dokumentasi Pribadi-

Motivasi awalnya untuk memperluas jaringan bisnis. Itu selaras dengan misinya yang ingin melebarkan sayap perusahaan. Tentu kenal banyak pengusaha dari berbagai lintas bidang bisa mendukung ekspansi bisnisnya.

Namun, Frenky malah kecele lagi. Makin banyak program yang ia ikuti di EO, makin membuatnya menyadari banyak hal penting selain pengembangan bisnis. Yakni pengembangan diri agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Tentu pengembangan diri itu mengacu pada empat nilai EO. Di antaranya, trust and respect, thirst for learning, think big, dan together we grow. Dan semua nilai itu pun terkandung dalam setiap program.

Salah satunya, program Health Challenge di masa pandemi. Ada daftar sayuran dan buah yang harus dikonsumsi tiap hari. “Itu compete-nya serius banget. Kalau gak ikutan jadi malu,” ujarnya.

Nilai yang paling mengena bagi Frenky adalah trust and respect. Sebab Health Challenge itu sebetulnya bisa saja diisi secara asal. Namun, di situlah justru kejujuran dan saling menghormati menjadi hal yang utama.

Itulah yang kemudian diterapkan di perusahaannya. Terutama dalam memperlakukan para karyawannya. Frenky mengutamakan kejujuran dalam menyikapi setiap masalah di perusahaannya.

“Dulu mindset saya hanya soal networking dan pekerjaan. Tapi, setelah gabung ternyata baru paham bahwa EO ini membantu untuk menggali potensi diri yang tidak kita ketahui sebelumnya,” terangnya. Kemudian Frenky pun sadar bahwa banyak potensi yang belum dikerjakan secara maksimal. Terutama mengenai nilai-nilai dalam EO itu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: