Komunitas Peduli Kucing di Kota Malang (2): Sterilisasi Ribuan Kucing dalam Setahun, Bikin Program Tur

 Komunitas Peduli Kucing di Kota Malang (2):  Sterilisasi Ribuan Kucing dalam Setahun, Bikin Program Tur

Tim Komunitas HAL Kota Malang saat survei ke Pantai Balaikambang pekan lalu-Komunitas HAL Malang untuk Harian DIsway-

MALANG, HARIAN DISWAY- Pandemi Covid-19 tak membuat Komunitas Hopeless Animal Lovers (HAL) Kota Malang berhenti menjalankan program. Bahkan, sepanjang 2021 hingga kini, sudah tercatat 1.608 kucing domestik yang telah disterilisasi.

—----------------------------------------

BANYAK yang menghabiskan waktu di rumah selama masa pandemi Covid-19. Kadang justru membuat mereka merasa jenuh. Lantas, memutuskan mengadopsi kucing untuk dipelihara.

”Apalagi, main bareng kucing kan bisa ngurangin stres,” kata Koordinator Komunitas HAL Kota Malang Anggraini Dwi Fitriana. Layanan sterilisasinyi pun meningkat. Layanan itu tersedia bagi anggota maupun umum.

Harganya pun disubsidi untuk kucing domestik. Namun, dengan satu syarat. Yang membawa kucing itu harus bersedia merawat.

Bahkan, biaya digratiskan bagi anggota yang merawat lebih dari 10 kucing domestik di rumah. Tentu dengan syarat yang sama. Sebaliknya, subsidi itu tak berlaku bagi kucing ras.


Seekor kucing yang ditemukan di Pantai Balaikambang yang menjadi calon pasien bagi tim rescue Komunitas HAL Kota Malang.-Komunitas HAL Malang untuk Harian DIsway-

”Karena kalau kucing ras pasti banyak yang mau adopsi,” kata perempuan kelahiran Mojokerto itu. Beda dengan perlakuan orang ke kucing domestik. Meski sudah divaksin dan disterilisasi, jarang ada yang berminat mengadopsi.

Nana –sapaan akrab Anggraini Dwi Fitriana– pun sudah memelihara 13 kucing di rumaahnyi. Bahkan, semuanya berkebutuhan khusus. Semuanya bisa hidup berdampingan dengan suami dan dua putrinyi.

Kini Komunitas HAL Kota Malang sudah memiliki ratusan anggota. Sebanyak 658 orang bergabung di grup Facebook dan 270 orang bergabung di grup WhatsApp. Karena itu, setiap event sterilisasi gratis dibuka, kuota cepat habis.

Sebab, para anggota juga sangat aktif memedulikan kucing-kucing sekitar. Kadang berkeliling ke pasar atau perkampungan. Sembari memberikan makan, mereka mengontrol populasinya.

Biasanya dengan menyetor kucing yang sering bunting. Atau yang kondisi fisiknya urgen. Misalnya, berkebutuhan khusus cacat mata dan kaki buntung. 

Mereka pun tak segan membawa kucing-kucing itu ke klinik HAL di bilangan Jalan Soekarno-Hatta. ”Setelah dapat sterilisasi, harus sanggup merawat sampai pulih, baru boleh dikembalikan ke habitat asalnya,” terang Nana.

Menurutnyi, penyelenggaraan event itu bergantung pada jadwal dokter. Termasuk jumlah kuotanya, juga dijatah. Klinik pun menggratiskan obat-obatan yang diperlukan di masa pemulihan.

Namun, event itu juga tak sepenuhnya gratis. Disediakan kotak donasi untuk diisi dengan sukarela. ”Boleh diisi berapa pun. Kami tentu juga punya donatur tetap yang memang peduli dengan keberadaan komunitas,” ungkapnyi.

Sumber: