Teater Api Rayakan 29 Tahun Eksistensi

Teater Api Rayakan 29 Tahun Eksistensi

Sejumlah pengunjung melihat pameran foto pertunjukan dan properti panggung pertunjukan Teater Api Indonesia di Gallery Dewan Kesenian Surabaya (DKS) Jawa Timur, Jumat 29 Juli 2022. Pameran tersebut rangkaian kegiatan menyambut HUT ke 29 Teater Api Indones-Julian Romadhon-Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Para anggota Teater Api Indonesia mengadakan pameran foto dan properti di Galeri Dewan Kesenian SURABAYA. Mengenang 29 tahun eksistensi mereka dalam dunia seni pertunjukan.

Di Surabaya, nama Teater Api cukup tersohor. Didirikan tahun 1993 oleh Bambang H Ginting, performance yang ditampilkan oleh Teater Api saat-saat awal berdiri, adalah mengkritik rezim Orde Baru dan mengeksplorasi tema tentang fenomena sosial dalam masyarakat.

Sampai saat ini pun mereka masih menyuarakan keresahan-keresahan dalam masyarakat. “Dalam rangka ulang tahun ke 29 Teater Api, kami menampilkan berbagai foto dan properti yang pernah dipakai dalam beberapa pementasan,” ungkap Fatacha Hidayat, salah satu anggota Teater Api.

Perayaan ulang tahun tersebut diselenggarakan di Galeri Balai Pemuda Surabaya, pada 29 Juli 2022. Dibuka oleh Wouter Housen, Public Diplomacy Officer, Konsulat Jenderal AS. Ia mengapresiasi pameran tersebut, sebagai bagian dari semaraknya dunia seni di Surabaya.

“Saya mendengar Teater Api sebagai salah satu kelompok teater yang kerap menampilkan pertunjukan yang bagus,” ungkapnya. Ia melakukan prosesi pengguntingan pita ditemani beberapa anggota.

Nur Hayati, salah seorang anggota Teater Api memandu beberapa pengunjung untuk menikmati koleksi foto dan properti.

Sudut kanan sebelah pintu menyajikan foto-foto dari beberapa aktor yang telah almarhum. Seperti foto wajah Ilham J Baday, Bambang sebagai pendiri Teater Api, sedang bersanding dengan salah seorang aktor perempuan. Ada pula foto aktor lawas, M Brewok AS yang tampak seperti sedang berorasi.

“Ini properti yang digunakan dalam pementasan Sri Minggat, tepatnya tahun 2019 di Taman Budaya Jawa Timur,” ujar Nur. Properti itu berupa tiga buah potongan seng yang menyerupai tubuh manusia, bentuknya persis seperti benda yang digunakan sebagai sasaran olahraga menembak. Lengkap dengan bulatan-bulatan sebagai penanda arah tembak.

Di depan properti tersebut terdapat sapu lidi yang ditata berdiri, dengan ditancapkan beberapa cabe merah. “Dalam khasanah Jawa, ini sapu tolak bala. Untuk menyingkirkan energi negatif,” ungkap perempuan 32 tahun itu.

Acara 29 tahun Teater Api tersebut diselenggarakan selama tiga hari. Dari 29-31 Juli 2022. Hari kedua akan digelar launching buku 29 Tahun Perjalanan Teater Api. Sedangkan hari terakhir diadakan diskusi bertema perjalanan dan eksistensi Teater Api Indonesia. (Guruh Dimas Nugraha)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: