Cheng Yu Pilihan Pimpinan Milliana Education Center Makassar Milly Rumantir: An Fen Zhi Zu

Cheng Yu Pilihan Pimpinan Milliana Education Center Makassar Milly Rumantir: An Fen Zhi Zu

Cheng Yu Milly Rumantir--

MILLY Rumantir yakin, "orang sukses selalu kelebihan cara. Sementara orang gagal selalu kelebihan alasan." Yang disebut belakangan ini, akan senantiasa mencari pembenaran untuk kegagalannya. Bahkan, seperti dibilang pepatah Mandarin, "狮虎当道" (shī hǔ dāng dào): melebih-lebihkan adanya mara bahaya untuk membenarkan keculasannya.

Lalu, bagaimana agar kita bisa mempunyai banyak cara? Lewat terus-menerus belajar dan memperbanyak pengalaman, jawabannya. Sebab, "Pendidikan dan pengalaman adalah harta kekayaan kita yang tidak bisa diambil oleh orang lain," ujar Milly, yang merupakan pimpinan Milliana Education Center, Makassar. 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pemilik Beejay Bakau Resort Benjamin Mangitung: Chun Wang Chi Han

Kekayaan materi bisa habis dicuri, kekayaan intelektual tidak. Semakin kaya pengetahuan dan keahlian, semakin memungkinkan kita lebih mudah meraih kesuksesan.

Tetapi, punya banyak cara atau ide saja tidak cukup. Harus pula diaplikasikan dalam ranah nyata. Sebagaimana ditegaskan Deng Xiaoping, "实践就是检验真理的唯一标准" (shíjiàn jiù shì jiǎnyàn zhēn lǐ de wéi yī biāozhǔn): praksis ialah satu-satunya tolok ukur kebenaran suatu ide. Dalam artian: punya cara/ide sehebat apapun untuk menggapai cita-cita, tetap akan percuma kalau tidak diaplikasikan. "Jangan berharap lebih sebelum berusaha lebih," tegas Milly, yang juga ketua Komite Pelayanan Anak dan Lansia, Lions Clubs International, District 307-B2 Indonesia.

Namun demikian, jangan lupa bersyukur, terutama setelah mendapatkan suatu keberhasilan. Karena, menurut Milly, "Bersyukur adalah cara terbaik agar merasa cukup." Mengingat, manusia makhluk yang rakus, tidak pernah puas. Dapat satu ingin seribu. Dapat seribu ingin sejuta. Dapat sejuta ingin semiliar. 

Sifat serakah inilah yang membuat banyak orang hidupnya tidak tenang kendati sudah berkecukupan, dan menjadikan mereka menghalalkan segala cara untuk menuruti hawa nafsunya. 

Makanya, kata Hong Mai 洪邁 (1123-1202), negarawan Dinasti Song Selatan, manusia seeloknya "安分知足" (ān fèn zhī zú): fokus berusaha dan tahu bersyukur dengan merasa cukup. (*)


Digimaru--

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: