Mendagri: Semua Orang Bisa Menjadi Orang Besar

Mendagri: Semua Orang Bisa Menjadi Orang Besar

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kanan), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.-Julian Romadhon-

SURABAYA, HARIAN DISWAY, Siapa saja bisa menjadi orang terpandang. Asalkan, mau bekerja keras. Hingga keringat bercucuran. Terlihat dari sosok Ir Soekarno. Tempat kelahirannya saja berada di tempat kecil. Jauh dari kata mewah. Tapi, karena kegigihannya, namanya dikenal sepanjang masa.

--------------------------------------------------

TUMPUKAN material bangunan masih berserakan dalam rumah tempat kelahiran sang proklamator. Ir Soekarno. Presiden pertama Republik Indonesia. Rumah itu berada di gang sempit di tengah Kota Surabaya.

Tepatnya di Jalan Pandean IV No 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng. Pasir untuk campuran semen itu masih menumpuk di ruang tengah. Plafon pun tidak ada. Kerangka atap rumah yang terbuat dari baja ringan pun terlihat jelas.

Terdapat pula instalasi pendingin ruangan di bagian atas rumah. Rumah itu memiliki 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, dan 2 ruangan yang lebih kecil di bagian belakang. Sekitar 60 persen bangunan tersebut sedang direnovasi.

Itu juga tidak mengubah bentuk asli dari bangunan tersebut. Salah satu kamar di rumah itu terdapat alas dan kipas angin. Kemungkinan, ruangan tersebut menjadi tempat beristirahat pekerja yang merenovasi bangunan itu. Sementara itu, kamar lainnya dikunci.

Rumah itu tidak semewah rumah presiden saat ini. Tergolong minimalis. Rumah tersebut akan dijadikan museum oleh Pemkot Surabaya. Renovasi rumah itu pun menggunakan anggaran APBD. Nominalnya Rp 442 juta. Mulai dikerjakan pada 27 April 2022. 

Setelah beralih ke tangan Pemkot Surabaya pada Agustus 2020 era Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, memang rumah itu tidak lagi terurus. Maklum, tidak ada yang menempati. Perwakilan pemkot hanya seminggu sekali datang berkunjung di rumah itu.

Menteri Dalam Negeri Indonesia (Mendagri) Tito Karnavian pun menyempatkan berkunjung ke rumah bersejarah itu. Ia ke sana dengan didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Rombongan para pejabat itu datang pukul 13.00.

Namun, masyarakat yang menyambut dan mengenakan pakaian adat sudah sejak pukul 09.30 bersiap di depan gang. Mereka berniat menyambut kedatangan mantan Kapolri itu. Tak hanya masyarakat, anak-anak berpakaian seragam sekolah dasar (SD) pun ikut menyambut.

Yel-yel yang telah mereka persiapkan langsung dinyanyikan ketika rombongan menteri itu datang. Mobil rombongan tidak bisa masuk sampai depan rumah bersejarah itu. Jalannya sangat kecil. Hanya cukup dua motor melintas.

Jarak dari depan gang hingga sampai ke depan rumah itu sekitar 100 meter. Rombongan pun harus berjalan kaki hingga sampai lokasi. Sesampai di depan rumah, tanpa basa-basi Tito dan rombongan langsung masuk. Melihat kondisi renovasi rumah tersebut.

Mantan jenderal polisi bintang empat itu terbelalak ketika melihat lokasi rumah tersebut. Ia berkesimpulan bahwa orang yang sangat disegani dunia kala itu berasal dari keluarga kecil. Itu terlihat dari tempat kelahirannya. Rumahnya tidak mewah. Hanya berada di gang kecil.

”Jujur, saya baru pertama ke sini (rumah kelahiran Soekarno). Soekarno membuktikan kepada kita bahwa semua orang bisa menjadi orang besar. Asalkan, mau bekerja keras. Katakanlah beliau lahir dari keluarga low class,” kata Tito saat ditemui, Minggu, 14 Agustus 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: