Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Membuka Tabir Sejarah Hotel Chandra (4)

Mijn Roots Mencari Orang Tua Kandung: Membuka Tabir Sejarah Hotel Chandra (4)

MENGGALI INFORMASI dari teman-teman masa kecil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono (kanan). Mistar (kiri) pernah tinggal di samping Hotel Chandra.-Salman Muhiddin/Harian Disway-

Anggota DPRD Surabaya lima periode Baktiono ternyata pernah tinggal di dekat alamat ibunda Bob Schellens: Hotel Chandra. Politikus PDIP itu juga mendatangkan teman masa kecilnya, Mistar dan Sutris, yang tinggal di dekat hotel itu.

Kami meninggalkan Hotel Chandra tanpa membawa informasi apa pun, Jumat, 5 Agustus 2022. Pemilik usaha reparasi jok sepeda motor yang membuka usaha di teras hotel mangkrak itu hanya pendatang. Tak tahu apa-apa. Begitu pula temannya yang membuka usaha cukur rambut di samping hotel. 

Saya menghubungi Baktiono. Politikus senior PDIP itu juga tinggal di Rangkah sejak kecil sampai sekarang. Siapa tahu ada informasi darinya. Rupanya sang ketua komisi C tersebut ada di rumah. Ia meminta kami mampir. Mumpung tak ada warga yang bertamu. 


Politisi PDIP Baktiono menceritakan sejarah Hotel Chandra, sementara Sutris duduk di sampingnya.-Salman Muhiddin/Harian Disway-

Kami memacu sepeda motor ke arah utara. Rumah Baktiono berjarak 700 meter dari hotel di Jalan Kapas Krampung 98 itu. Masuk gang lebar yang ujungnya tembus ke Jalan Kenjeran. 

Rumahnya gampang sekali dicari. Dari gang utama Rangkah, lurus terus. Ada bendera merah putih superbesar menjulang tinggi.

Ia sudah menunggu di ruang tamu. Begitu kendaraan kami terparkir di depan pagar, ia segera membukakan pintu. ”Parkir situ saja. Aman,” kata anggota dewan yang fasih berbahasa Inggris itu.

Kami menerangkan kisah Bob secara singkat. Ia lahir di Hotel Chandra yang letaknya di seberang gang rumah Baktiono. Ketika usianya enam minggu, Bob diadopsi pasangan asal Belanda ke Eindhoven. 

Kini Bob sedang dalam misi pencarian sang ibu: Herlina Zainuddin. ”Sopo (siapa, Red)?” tanya Baktiono. Ia tak pernah mendengar nama itu.

Bob lahir pada 15 Februari 1981. Ia menanyakan, apakah Hotel Chandra sudah berdiri kala itu? Baktiono dengan yakin menjawab: sudah.

Masa kecilnya dihabiskan di SDN Rangkah Kulon III. Kini namanya sudah berubah jadi SDN 1 dan 4. Saat Baktiono masih SD pada 1970-an, hotel itu sudah ada.

Namun, itu bukan hotel besar. Lebih pas disebut hotel melati dengan biaya sewa supermurah. Maklum, lebar hotel itu lebarnya 6 meter. Letaknya pun bukan di kawasan bisnis tengah kota. Tapi, dekat dengan pasar.


Bob Schellens mewawancarai Mistar sambil merekam film dokumenter.-Salman Muhiddin/Harian Disway-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: