Rileks di Tenda Dome di Lereng Dua Gunung

Rileks di Tenda Dome di Lereng Dua Gunung

Pengunjung yang sedang santai berdua di tenda dome transparan dengan gemerlap lampu yang mengelilinginya. Beralas karpet dan dudukan dari sponge yang nyaman. Di tengah-tengah terdapat meja bundar.--

Menikmati kesyahduan malam di dalam tenda dome transparan sembari meneguk teh hangat. Nuansa itu bisa didapatkan di Jungle Camp Cafe, Trawas Mojokerto. Kafe itu hadir sebagai destinasi nongkrong yang cukup asyik.

Terletak di dataran tinggi, antara Gunung Penanggungan dan Arjuna. Jungle Cafe menawarkan suasana nongkrong dan panorama yang asyik. Terletak di Jalan Kompi Murlan, Njuwok, Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Mojokerto. Jaraknya cukup dekat dari Taman Ghanjaran, destinasi wisata baru yang cukup ramai di kawasan tersebut.

Rute menuju ke sana cukup mudah. Jika ke arah Tretes, ketika sampai di pertigaan Sumberwekas, belok ke kanan. Sekitar 300 meter terdapat belokan ke kanan. Tinggal lurus saja hingga menemukan Hotel Whiz di kiri jalan. Nah, Jungle Cafe berada tepat di depan hotel tersebut. 


Sejak dari gerbang, panorama di sangat indah. Dikelilingi oleh areal pepohonan rindang. Seakan berada di tempat yang nyaman, di tengah hutan belantara, jauh dari keramaian.-JULIAN ROMADHON/Harian Disway-

Sebelum memasuki Jungle Cafe, kira-kira 50 meter, di kanan-kiri terdapat taman kelinci dan areal kuda. Sampai di lokasi, pengunjung akan disambut oleh pintu masuk yang terbuat dari papan. Penyangganya berupa batang-batang kayu. Cukup natural. Lengkap dengan pagar di kanan-kiri yang terbuat dari kayu pula. 

Berada di dalam, pengunjung dapat menikmati eksterior kafe berupa beragam tenda dome transparan, dengan gemerlap lampu yang mengelilinginya. Alas tiap tenda adalah karpet dan dudukan dari sponge yang nyaman. Di tengah-tengah terdapat meja bundar.

Lampu penerang Jungle Cafe tak hanya dipasang dalam bagian luar tenda saja. Namun dipasang pula di dahan-dahan pohon yang berjajar. Redup, syahdu dan romantis. 

Beberapa pengunjung tampak menikmati suasana di dalam tenda. Tampak, sepasang kekasih saling bercengkerama, tapi bertepuk sebelah tangan. Si laki-laki seperti sedang menasehati pacarnya, tapi pacarnya sibuk bermain smartphone. Pun belum ada hidangan yang tersaji di meja mereka. Mungkin sembari menanti pesanan, mereka menghabiskan waktu dengan cara seperti itu. 


Jungle Camp Cafe, Trawas Mojokerto. Kafe yang terletak di dataran tinggi, antara Gunung Penanggungan dan Arjuna. Menawarkan suasana nongkrong dan panorama yang asyik.

Paling menarik adalah panorama di tempat tersebut. Dikelilingi oleh areal pepohonan rindang. Jadi seakan berada di tempat yang nyaman, di tengah hutan belantara yang jauh dari keramaian. Tempat ini cocok bagi siapa saja yang ingin refreshing. Sejenak menjauh dari hiruk-pikuk, kebisingan dan segala kepenatan yang dialami masyarakat perkotaan.

Menu yang disediakan pun relatif murah. Saya memesan kopi tubruk seharga 10 ribu rupiah, juga teh hangat. Dua cangkir beda warna tapi sama-sama nikmat. Apalagi sembari melihat view bayang Gunung Penanggungan dan Gunung Arjuna. Bayang hitam dua gunung yang ada dalam literatur-literatur sejarah kuno tersebut tampak gagah, dengan kelap-kelip lampu rumah-rumah penduduk yang tampak di lerengnya.

Seluruhnya adalah tenda. Beberapa tenda berbentuk dome, berbentuk melengkung setengah lingkaran. Namun ada pula beberapa tenda mirip tenda suku Indian. Berbentuk mengerucut seperti tumpeng. 


Pelayan membawa pesanan tang bisa dinikmati sembari melihat view bayang Gunung Penanggungan dan Gunung Arjuna.

Saat malam tiba, suara garengpung terdengar. Sayapnya saling bergesekan, membentuk simfoni bersahut-sahutan. Tak berisik, justru memberikan ketenangan yang dibutuhkan oleh masyarakat perkotaan, yang setiap hari diganggu dengan suara bising knalpot kendaraan, bel traffic light ketika orang menyeberang, atau deru sirene ambulans. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: