Tim PKM FEB UB Berdayakan Petani Anggrek Dadaprejo

Tim PKM FEB UB Berdayakan Petani Anggrek Dadaprejo

Para peserta pelatihan yang merupakan petani anggrek Kelurahan Dadaprejo Kecamatan Junrejo Kota Batu, foto bersama dengan tim PKM FEB UB yang memberikan pelatihan.--

Melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Dana Hibah DPP Tahun 2022, Tim PKM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) melakukan pendampingan untuk petani anggrek Kelurahan Dadaprejo Kecamatan Junrejo Kota Batu.

Pendampingan dilakukan dengan memberikan pelatihan. Ada dua yang diberikan yakni penyusunan laporan keuangan sederhana bagi para petani anggrek dan supply chain and management stock untuk pengelolaan persediaan bagi pemilik DD Orchid Nursery.

Kegiatan pada Minggu, 7 Agustus, pukul 09.30-11.00 WIB di halaman DD Orchid Nursery, Kelurahan Dadaprejo, Kota Batu, itu dipimpin ketua PKM yang diketuai Dr Wuryan Andayani, SE., Ak., M.Si., CSRS, CSRA. 

Selain itu ada tim PKM FEB UB yakni Prof. Dr. Sutrisno T, SE., Ak., Msi, Maharani Wuryantoro, S.Ak, Wahyu Kartika Larasati, S.Ak, dan Amiroh Nur Amaliyah, S.Ak, yang seluruhnya dari FEB UB.

Dijelaskan Wuryan, DD Orchid Nursery merupakan usaha budidaya anggrek milik Dedek Setia Santoso yang berlokasi di Kelurahan Dadaprejo Kota Batu. DD Orchid dimulai sejak 2007 dengan modal Rp25 ribu yang dibelikan bibit anggrek.

Berawal hanya dari hobi yang pada akhirnya dapat mendatangkan hasil dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Sejauh ini DD Orchid memberdayakan masyarakat sekitar dalam membudidayakan anggrek.

Selanjutnya masyarakat menjadi mitra DD Orchid, yakni petani anggrek yang kini total berjumlah 80 orang. ”Bahkan DD Orchid dan petani anggrek ini saling berkolaborasi mulai dari tahap seedling hingga fase tanaman anggrek siap jual,” terang Wuryan. 

Tidak hanya petani yang menjadi mitra DD Orchid namun reseller yang berperan dalam menjualkan anggrek-anggrek tersebut ke konsumen dan para kolektor.


Tim PKM bersama pemilik DD Orchid Dedek Setia Santoso usai pelaksanaan pelatihan.

Nah dalam mengembangkan usaha itulah, DD Orchid menemui dua kendala selama berkolaborasinya bersama petani anggrek. Pertama, petani anggrek masih asing dalam melakukan pembukuan terutama dalam hal pencatatan aset yang dimiliki. Meliputi  anggrek yang hidup dan anggrek yang mati. 

Kedua berhubung petani anggrek belum melakukan pembukuan sehingga pihak DD Orchid sulit menentukan stok anggrek yang tersedia. ”Berangkat dari dua kendala yang dialami DD Orchid inilah, tim PKM FEB UB menyusun dua materi pelatihan di atas,” ujarnya. 

Pelatihan penyusunan laporan keuangan sederhana berupa tata cara pembuatan laporan buku kas, laporan laba/rugi sederhana, dan laporan inventaris. 

Ini bisa mempermudah pencatatan petani anggrek dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran, mengetahui keuntungan atau kerugian yang diperoleh. Serta dapat mengetahui aset yang dimiliki selama periode tertentu terutama jumlah anggrek hidup dan mati.

Terkait supply chain and management stock, dikenalkan supply chain dan pengenalan aplikasi Qasir.id. Pelatihan juga meliputi cara penggunaan aplikasi yang bertujuan untuk mempermudah dalam mengelola stok yang tersedia antara pihak DD Orchid dan petani anggrek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: