Seni Dagang Emas di Emperan

Seni Dagang Emas di Emperan

MENJEMPUT REZEKI Seorang pedagang emas kaki lima di sekitar Pasar Blauran yang rela berdagang emas di pinggir meskipun kadang keuntungan mereka tidak menentu. Tampak tulisan yang menunjukkan bahwa selain emas mereka juga membeli berlian dengan harga tingg-Miftakhul Rozaq-

Di antara deretan toko emas di Pasar Blauran Surabaya, tampak sejumlah pedagang emas kali lima yang menggelar dagangannya di trotoar. Ngemper di depan tokok begitu saja dengan lapak sederhana. 

Bukan temporer melainkan banyak yang menetap bertahun-tahun. Seperti Zainal Abidin yang telah membuka usaha jual beli emas di situ sejak 15 tahun lalu. Dengan setia ia menunggu masyarakat yang ingin cepat melepas benda berharganya itu untuk diganti menjadi uang kas. 

Keberadaan para pedagang emas kaki lima itu disukai masyarakat karena memang menawarkan kemudahan. Tak harus pakai surat pembelian, emas bisa cepat dijual. Enaknya antara penjual-pembeli bisa saling tawar-menawar. Kadang bisa jadi mendapatkan harga yang lebih bagus daripada pasaran.

Sebagai pedagang emas emperan, Zainal yang juga seorang guru ngaji itu mengatakan bahwa pekerjaannya gampang-gampang susah dilakukan. Yang jelas mset yang ia dapatkan tak menentu. Sebagai patokan, biasanya emas asli 0,1 miligram akan ia beli dengan harga Rp85 ribu. ”Besaran untung dalam satu minggu atau satu bulan ya enggak pasti. Bisa besar kadang kecil,” katanya.

Tak enaknya lagi, ia tak tahu bila ada pelanggan yang tak jujur. Suatu kali ada pencuri yang menjual emas hasil kejahatannya kepada Zainal. ”Ketika ada penyelidikan polisi, tak luput saya ikut kena diperiksa,” terangnya.

Belum kasus penjualan emas palsu. Untung Zainal sudah hapal bagaimana membedakan emas palsu atau asli. Bagi yang sudah perlu pengalaman jual beli emas kaki lima, perlu waktu 3-4 tahun untuk terbiasa mengenali bedanya.

Belum lagi kekhawatiran diobrak Satpol PP. ”Tapi untung enggak disuruh pindah. Paling lapak saya disuruh mundur saja. Tapi jika Satpol PP-nya pergi ya kembali saya majukan,” katanya, lalu tertawa. 

Tapi ada enaknya juga kok. ”Kerjanya bisa santai. Kadang bisa untung besar. Pernah omzet saya sehari mencapai Rp65 juta,” pungkasnya.


KHAS EMPERAN Deretan lapak perangang jual dan beli emas yang berada di trotoar atau ngemper begitu saja di sekitar Pasar Blauran di Jalan Blauran Surabaya. Di antaranya ada yang menetap bertahun- tahun di situ.-Miftakhul Rozaq-


NEGOSIASI Banyak kemudahan yang ditawarkan oleh pedagang emas kaki lima ini. Salah satunya masih terbukanya peluang untuk menawar harga emas yang ingin dijual atau dibeli. Sesuatu yang tak bisa dilakukan di toko emas.-Miftakhul Rozaq-


PENENTU BERAT Alat timbang emas digital yang digunakan pedagang emas kaki lima untuk menimbang berat emas yang akan dibelinya dari pelanggan yang kebanyakan membutuhkan penjualan secara cepat.-Miftakhul Rozaq-

Sumber: