ASHA-IVF RS PHC Surabaya Membantu Pejuang Dua Garis

ASHA-IVF RS PHC Surabaya Membantu Pejuang Dua Garis

Seremoni peresmian ASHA-IVF RS PHC Surabaya yang dilakukan di RS PHC Surabaya lantai 5 RS PHC Surabaya pada Kamis, 1 September 2022 lalu.--

SURABAYA, HARIAN DISWAY - ASHA-IVF RS PHC Surabaya hadir melengkapi pelayanan RS PHC Surabaya kepada masyarakat. Keberadaannya di Jalan Prapat Kurung Selatan No 1, Surabaya itu diharapkan pada bisa membantu pasangan mewujudkan impiannya menimang buah hati. 

Grand opening ASHA-IVF RS PHC Surabaya yang diselenggarakan pada Kamis, 1 September 2022 di RS PHC Surabaya lantai 5 itu berlangsung meriah. Pembukaan yang diawali Sanggar Tari Tembang Maja yang membawakan tari Bedhaya itu menjadi tanda kehadiran sebuah solusi yang ditunggu-tunggu masyarakat.

Menurut Syahril Samad selaku Komisaris PT Pelindo Husada Citra (PHC), setelah 57 tahun usia berdiri, pihaknya bangga karena telah mampu memberikan kontribusi nyata untuk para pasien. Bahkan hehadiran ASHA-IVF membuktikan bahwa RS PHC Surabaya melangkah lebih jauh dan lebih cepat.
Syahril Samad selaku Komisaris PT Pelindo Harapan Citra (PHC) memberikan sambutan dalam grand opening.

”Kami berharap terus dapat memberikan kontribusi layanan untuk semua masyarakat yang mengalami masalah pada reproduksi secara professional. Karena itu ASHA-IVF diharapkan menjadi solusi nyata bagi pasangan suami istri yang mengalami masalah infertilitas,” paparnya, dalam sambutan.

Tampak hadir Dr. dr. Amang Surya P, SpOG, F-MAS selaku Direktur Utama ASHA-IVF Indonesia, dan dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas Endokrinoligi Reproduksi Prof. Dr. dr. Hendy Hendarto, SpOG(K). Hadir pula secara virtual, istri wakil Gubernur Jawa Timur Arumi Bachsin yang juga Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur.
Istri wakil Gubernur Jawa Timur Arumi Bachsin yang juga Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur mengucapkan selamat kepada ASHA-IVF RS PHC Surabaya secara virtual.

”Saya mengucapkan selamat kepada ASHA-IVF. Saya berharap ini akan menjadi manfaat bagi seluruh warga Indonesia ke depan. Terutama bila melihat ada 7,8 juta pasangan di Indonesia memiliki masalah reproduksi dan rata-rata sekitar 12 persennya susah untuk memiliki buah hati,” katanya.

Atas harapan Arumi itu, Syahril menegaskan bahwa alat-alat memadai yang dimiliki ASHA-IVF sangat memungkinkan ASHA-IVF berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Sebab ASHA-IVF juga didukung oleh teknologi dalam bidang fertilitas yang terkini di dunia.

ASHA-IVF juga didukung oleh beberapa dokter spesialis yang sangat kompeten serta berpengalaman di bidang fertilitas. Termasuk teknologi Intra-Cytoplasmic Mophologically-selected Sperm Injection (IMSI) yang dipunyai yang mampu membantu memilih sperma dengan morfologi terbaik demi mendapatkan embrio terbaik sehingga para pasien dapat memiliki buah hati.

Hendy Hendarto menambahkan bahwa dengan kolaborasi yang sangat menarik antara semua dokter di Indonesia, sekarang terdapat 52 klinik bayi tabung di Indonesia. Dengan kehadiran ASHA-IVF, maka pasien tidak perlu untuk pergi ke luar negeri hanya untuk mencari klinik bayi tabung yang sangat bagus karena di Indonesia sudah ada.

”Dengan dibukanya ASHA-IVF memberi catatan buat RS PHC Surabaya karena menjadi rumah sakit pertama dalam jaringan rumah sakit BUMN IHC yang memiliki layanan teknologi bayi tabung,” katanya. 

Menurut data WHO, diperkirakan sekitar 8-12 persen pasangan yang mengalami masalah infertilitas selama masa reproduksi. Sementara setiap pasangan pasti merasa tidak lengkap rasanya jika menikah tanpa memiliki buah hati. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi suatu pasangan tidak bisa mempunyai buah hati. 
Salah satu pasangan pejuangan dua garis yang memberikan testimoninya tentang keikutsertaan progtam tabung di SHA IVF RS PHC Surabaya, Miss Rossy dan suaminya. -MAULANA ALBAR N/Harian Disway-

Untuk itu, para pejuang dua garis bisa lega karena berkesempatan untuk ikut program bayi tabung di ASHA-IVF. Di antaranya Miss Rossy yang datang bersama suaminya untuk memberikan kesaksian dalam grand opening. 

Pasangan yang sudah menikah 10 tahun itu telah berjuang untuk mendapatkan buah hati dengan banyak cara. ”Mulai pengobatan alternatif, suplemen untuk bisa hamil sudah saya coba. Pelayanan penuh empati dan teknologi di ASHA-IVF ini semoga bisa membantu kami menjadi orang tua setelah mengikuti program bayi tabung,” katanya. 

Menurutnya, kehadiran ASHA-IVF bisa membantu mengubah pandangan orang bahwa bayi tabung bukanlah hal yang tabu untuk ditempuh sebagai jalan memiliki buah hati. Apalagi semua orang berhak untuk memilih keputusan masing-masing. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: