Seluruh Kontingen Targetkan yang Terbaik
Kontingen DKI Jakarta melakukan brifing setelah sesi coba lapangan.-Boy Slamet-Harian Disway-
GUBERNUR Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik perhelatan Kejurnas Wushu Piala Presiden 2022. Dia pun menarget langsung kepada Ketua Pengprov Wushu Jatim Soedomo Mergonoto. Bahwa Piala Presiden yang bergilir itu harus bisa menetap di Jawa Timur.
“Itu yang saya pesankan. Pokoknya, Piala Presiden ini harus menetap di Bumi Majapahit untuk selama-lamanya,” katanya saat menerima perwakilan kontingen di Gedung Negara Grahadi, Jumat, 16 September 2022.
Jawa Timur memang sangat berpeluang besar untuk meraih juara tetap. Sebab, dua kali berturut-turut sebelumnya sukses meraih juara umum. Apalagi, tahun ini didapuk menjadi tuan rumah.
“Tapi, tentu kontingen-kontingen lain akan berjuang sama kerasnya,” ujar Ketua Panitia Doan Widhiandono ketika menyampaikan laporan panitia. Terutama DKI Jakarta yang sejauh ini torehan medalinya selalu mendekati Jawa Timur.
Lantai 4 Graha Unesa bakal menjadi gelanggang panas mulai hari ini. Sebanyak 450 atlet dari 20 provinsi bertanding di Piala Presiden 2022, termasuk Final Stage Wushu Junior. Ditambah 196 atlet dari 35 sasana berlaga di Jatim Open untuk memperebutkan Piala Airlangga dan Piala Menpora.
Kontingen dari berbagai provinsi mulai berdatangan. Para atlet sudah mulai uji coba lapangan tanding sejak pukul 09.00 pagi, kemarin. Kesempatan untuk mencicipi area tanding berstandar Internasional itu dibatasi hingga besok. Tepatnya sebelum Opening Ceremony pada pukul 18.00 malam.
Kontingen DKI Jakarta membawa sejumlah 72 atlet, 13 orang pelatih, dan 4 official. Target mereka kali ini untuk merebut gelar juara umum. Maka, mereka harus berhasil menyabet setidaknya total 32 medali emas.
Sekretaris Umum Pengprov Wushu DKI Jakarta Herman Wijaya pun optimistis. Sebab, persiapan para atlet telah maksimal. Bahkan, sebelumnya mengikuti Pelatda sejak Maret lalu. “Ada proses rekrutmen atlet baru, dilakukan fit and proper test, untuk memilih pelatih dan atlet yang layak, punya tanggung jawab,” jelasnya.
Atlet Puslatda Jatim mencoba lapangan untuk persiapan opening ceremony.-Afdholul Arozy-Harian Disway-
Kontingen Jawa Barat pun tak mau kalah. Mereka mengirimkan total 38 atlet dan 7 pelatih. Jabar bakal lebih memaksimalkan nomor Taolu. Itu terlihat dari jumlah atlet Taolu yang lebih banyak.
Target Jabar pun cukup realistis. Setidaknya, bisa mempertahankan peringkat ke-5 di tingkat nasional. Kejurnas kali ini juga dijadikan ajang bagi atlet untuk mempersiapkan diri ke PON. “Karena ada provinsi yang kuat, ada Sumut, Jogja, Jateng,” jelas Gora Nebulana, Kepala Binpres Pengprov Wushu Jabar.
Semangat serupa juga ditunjukkan oleh atlet-atlet Bali. Ada sekitar 30 atlet terbaik yang dibawa ke Kota Surabaya. Berasal dari beberapa daerah seperti Tabanan, Denpasar, Klungkung, dan Badung.
Para atlet itu sudah malang-melintang di berbagai kejuaraan. Mulai sirkuit nasional, kejurnas, hingga kejuaraan terbuka. Mereka di bawah asuhan sang pelatih, Sugiono.
Walau harus bersaing dengan beberapa daerah unggulan, Sugiono percaya anak didiknya akan berjuang total. Ia optimistis para atlet kebanggaan Bali itu bisa menyumbang medali. “Kita usahakan semaksimal mungkin, persiapan kami juga cukup bagus. Tentu kalau bisa kita mendapat medali emas,” tandas pria yang akrab disapa Sugi itu.
Sementara itu, semangat yang membara juga terasa dari kontingen Kepulauan Riau. Mereka hanya membawa 8 atlet yang akan bertanding di nomor Sanda.
Tiga atlet itu akan bertanding di kelas 48 kg junior, 52 kg junior, serta 56 kg junior putra. Sisanya, lima atlet akan bertanding di nomor Sanda kategori senior. Yakni, satu atlet putri di kelas 56 kg dan empat atlet putra senior masing-masing di kelas 48 kg, 52 kg, 60 kg dan 56 kg.
“Sebagian besar dari mereka masih pemula,” ujar Ricardo, sang pelatih atlet kontingen Kepulauan Riau. Ajang kejuaraan kali ini sebagai cerminan. Ia ingin melihat perkembangan para atlet untuk dipersiapkan di pra-PON mendatang.
Kendati demikian, Ricardo berharap Kepulauan Riau dapat menyabet minimal satu emas. Target itu tak muluk-muluk. Mengingat, Kepulauan Riau juga berhasil mengantongi satu emas untuk kategori junior dalam kompetisi Indonesia Wushu All Games 2021 di Jakarta. “Kita berharap kali ini Junior bisa dapat emas. Begitu juga yang senior juga harus emas,” tegas Ricardo.
Sementara itu, Jawa Timur akan menurunkan 16 atlet yang akan bertanding di nomor Sanda. Rinciannya, 11 atlet kelas senior dan 5 atlet kelas junior. “Harapan kami, setidaknya bisa dapat dua medali emas di masing-masing kelas,” kata pelatih atlet Sanda Jawa Timur Dedi Setiawan Priambodo. (Gusti Ayu/Achmad Willy/Yusuf/Miftasho/Nur Khotib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: