UMKM Jatim Mulai Menggeliat

UMKM Jatim Mulai Menggeliat

GUBERNUR JAWA TIMUR Khofifah Indar Parawasangsa mengunjungi salah satu stan UMKM.-Alfiyanto Indra Jayadi-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- KETIKA pandemi Covid-19 melanda dunia, sebagian besar industri pasti merangkak. Mulai skala kecil sampai besar. Tak sedikit yang malah gulung tikar. Termasuk Uly Sarojah. Dulu dia merupakan penjual sepatu dan bergerak di bidang fashion.

Usaha itu akhirnya hancur karena kebijakan pemerintah yang melarang sementara waktu kegiatan apa pun. Semua hanya dilakukan di rumah. Atau maksimal bertatap muka memanfaatkan teknologi. Dia melihat kondisi serupa dialami pengusaha sarang burung walet.

Harga sarang burung walet terjun bebas. Akibat dari negara Tiongkok yang juga menutup akses keluar masuk manusia ke negara mereka. Termasuk ekspor dan impor. Dia pun melihat peluang usaha dari sarang burung walet. Yaitu, membuat minuman kesehatan.

Akhirnya perempuan asal Kabupaten Gresik itu memutuskan menjual minuman berbahan sarang burung walet. Uly memulai usaha tersebut pada 2020. ”Saat itu banyak orang belum paham khasiatnya,” katanyi dalam Pembukaan Festival Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kemenkeu Satu Jawa Timur di kantor wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Jatim I, Rabu, 28 September 2022.

Pejabat PemprovJatim dan tokoh masyarakat hadir dalam acara tersebut. Termasuk founder Harian Disway, Dahlan Iskan.

Awalnya, menurut Uly, usaha itu susah menembus pasar. Karena terhalang izin dan beberapa persyaratan lainnya. Beruntung, semua permasalahan itu menemui jalan keluar. Itu setelah Uly mendapat dukungan dari Dinas Koperasi (Dinkop) Gresik.

”Saya dibantu pembuatan kelengkapan legalitas, membuat nomor induk berusaha (NIB), dan mencari pasar,” ungkapnyi. Usaha minuman sarang burung walet makin meningkat ketika Uly bertemu dengan Bea Cukai Gresik.

Melalui program klinik ekspor, dia dibantu membuat NIB untuk bisa memasarkan produk ke luar negeri. Termasuk pengurusan BPOM dan peningkatan kualitas produk. Hasilnya, sudah ada negara yang tertarik dengan produk yang dijual perempuan asal Gresik itu.

Memang baru Hongkong yang bekerja sama dengannyi. ”Melalui bisnis matching, buyer asal Hongkong tertarik dengan produk kami. Oktober 2021, kami ekspor ke Hongkong dengan transaksi senilai Rp 800 juta. Saat ini proses ke negara Jepang,” bebernyi.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi dukungan yang diberikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Melalui Sekretariat Jenderal Perwakilan Kementerian Keuangan I Jawa Timur kepada pelaku UMKM Jatim.


DAHLAN ISKAN, founder Harian Disway, salah satu undangan memasuki ruangan acara.-Alfiyanto Indra Jayadi-

”Alhamdulillah, hari ini kita melakukan proses penguatan sinergi dan kolaborasi. Ini merupakan penguatan energi kita untuk bisa membangun percepatan pensejahteraan masyarakat melalui program UMKM Jatim agar naik kelas,” tutur Khofifah. 

Pameran UMKM binaan Kemenkeu Jatim itu diikuti 120 pelaku usaha. Khofifah meminta pelaku UMKM agar meningkatkan kualitasnya. Sehingga bisa menembus pasar internasional dan ikut bersaing di sana.

Kontribusi koperasi dan UMKM terhadap ekonomi Jatim 2021 meningkat. Di angka 57,81 persen terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) atau setara dengan Rp 1,4 triliun. Sementara itu, pada 2020 hanya Rp 1,3 triliun dengan kontribusi sebesar 57,25 persen. Jumlah UMKM aktif saat ini sebanyak 22.970.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Kemenkeu Jawa Timur Poltak Maruli John Liberty Hutagaol berharap, event yang mengangkat tema Ekonomi Jatim Bangkit, Ekonomi Melejit itu dapat membuat UMKM di provinsi tersebut bisa tumbuh dan berkembang di tengah pandemi Covid-19. ”Hal itu beriringan dengan kebangkitan ekonomi di Jatim,” ucapnya. (*)

Sumber: