Cheng Yu Pilihan Wakil Ketua Umum I PB Wushu Indonesia Iwan Kwok: Bai Ren Cheng Jin
Cheng Yu Iwan Kwok--
IWAN KWOK tak akan pernah lupa pada pepatah Tiongkok yang disampaikan gurunya. Pun sampai sekarang, wakil ketua umum I Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) sekaligus manajer Timnas Wushu Indonesia tersebut masih menjadikan pepatah itu sebagai pedoman hidup.
Waktu itu, Iwan masih bermastautin di padepokan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia yang beralamat di Jalan Wushu, Medan. Di sana, ia tinggal sebagai atlet, pelatih, dan pengurus sejak 1999 hingga 2016. Hidupnya susah. Gajinya kecil: cuma berkisar Rp 150 ribu sebulan. Sungguh sebuah angka yang riskan, bahkan untuk membiayai dirinya sendiri.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Advokat Johanes Dipa Widjaja: Bi Er Hou Yi
Biar kerasan, Supandi Kusuma, mentor Iwan, senantiasa menyemangati dan membekalinya dengan peribahasa "百忍成金" (bǎi rěn chéng jīn). Yang arti harfiahnya: seratus kesabaran akan menghasilkan emas. Maksudnya, sabar sangatlah berharga dan banyak sekali manfaatnya. "Setiap kali menghadapi kesulitan, saya ingat pepatah itu," kata kakak kandung legenda Wushu Indonesia Lindswell Kwok itu.
Tak heran bila dalam Alquran surah Al-'Asr, Tuhan menyabdakan, sesungguhnya manusia akan berada dalam kerugian kecuali, salah satunya, mereka yang bisa bersabar.
Tentu, tidaklah mudah untuk bisa memiliki sifat terpuji ini. Harus dilatih dengan berbagai macam cobaan. Makanya, dalam salah satu Paritta Buddha dikatakan, "Khantῑ paramaṁ tapo tῑtikkhā" (melatih kesabaran adalah cara bertapa yang paling tinggi).
Iwan Kwok (kanan) bersama Ketua Umum PB Wushu Indonesia Airlangga Hartarto. -Dokumentasi Pribadi-
Begitulah yang dialami Iwan. Ia terpaksa tidak bisa berlama-lama menjadi atlet karena terkendala oleh kornea matanya –yang telah dioperasi dua kali.
Namun, Iwan tidak mau menyerah. Terus mencari cara untuk berkiprah dalam dunia olahraga. Ia pelajari buku-buku terkait wasit/juri. Akhirnya, berkat ketekunan dan kesabarannya, ia didapuk menjadi juri wushu dan bertugas untuk pertama kalinya dalam event nasional di PON Jatim tahun 2000. "Saya percaya diri karena ternyata banyak juri senior yang belum tahu teori. Mereka malah minta saya ajari," kata Iwan.
Di kancah internasional, Iwan menjabat ketua tim teknis Federasi Wushu Internasional (IWUF) –yang sudah diembannya selama 3 periode. Ia juga bertindak sebagai anggota komisi juri IWUF, sekaligus mewakili IWUF sebagai anggota National Sport University. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: