Gus Ipul Berdialog dengan Para Pedagang Pasar Besar, Kota Pasuruan

Gus Ipul Berdialog dengan Para Pedagang Pasar Besar, Kota Pasuruan

PEMKOT Pasuruan bermusyawarah dengan pedagang-pedagang di Pasar Besar.-Lailiyah Rahmawati-

PASURUAN, HARIAN DISWAY- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pasuruan mengumpulkan para pedagang dan tukang parkir untuk menyosialisasikan pembangunan revitalisasi Pasar Besar, Kota Pasuruan. Dialog tersebut digelar di gedung Gradika, Kota Pasuruan, Rabu, 12 Oktober 2022. 

Disperindag berencana merevitalisasi Pasar Besar selama 90 hari yang ditargetkan selesai Desember 2022. 

Selama penataan dan pembersihan lokasi, untuk sementara pedagang ditempatkan di lantai 2 pada Pasar Besar. 

Gus Ipul mengatakan, revitalisasi dalam rangka penataan Pasar Besar dilakukan agar kotanya lebih indah, rezekinya tetap lancar dengan kotanya makin indah, dan dagangannya makin laku.

”Selalu saya ngajak musyawarah. Ini proses yang harus dilewati memang kadang melelahkan. Itu demokrasi agar kesejahteraan sama-sama terwujud,” ujar Gus Ipul. 

Gus Ipul mengatakan, maju ekonominya, banyak kegiatannya, termasuk dengan penataan pasar.

”Kalau pasarnya tertib, pembelinya makin banyak. Tetapi, kalau tidak ada perubahan, ya seperti itu saja, maka pembelinya pelan-pelan akan makin berkurang,” ucap mantan wakil gubernur Jawa Timur dua periode itu. 

Gus Ipul melanjutkan bahwa pembeli akan mencari pasar yang lebih baik, pasar yang lebih bersih, dan pasar yang lebih longgar yang merupakan kebutuhan masa depan karena pembeli akan mencari tempat yang lebih nyaman.

”Sudah menjadi kebutuhan kita menghadirkan pasar yang nyaman, modern, dan bersih di mana pembeli dan pedagang saling bertemu dengan harga terjangkau,” tambahnya

Intinya, mengumpulkan pedagang dan tukang parkir Pasar Besar untuk melakukan musyawarah terkait revitalisasi Pasar Besar.

Gus Ipul juga menyebutkan, ada empat pasar di Kota Pasuruan yang ada di tiga kecamatan.

”Kita punya Pasar Kebon Agung yang seperti sekarang ini, Pasar Besar di mana pedagang tidak mau berdagang di atas karena tidak ada akses, Pasar Karang Ketuq, tetapi jarang pengunjungnya, dan Pasar Gading yang mana tempatnya terbatas,” tandasnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: