Koci Jatim 2022 Dibekali Sebagai Public Figure

Koci Jatim 2022 Dibekali Sebagai Public Figure

Pembekalan online Koko Cici Jatim-Guruh Dimas Nugraha-Harian Disway-

Menuju event Koci Jatim 2022, para semifinalis menjalani tahapan-tahapan pembekalan. Mulai dari Bahasa Mandarin, Personal Branding dan pada 21 Oktober 2022, mereka mendapat materi Organizational Learning & Development, yang dipaparkan oleh Hana Natalia SM. Praktisi bisnis asal Surabaya.

MENJADI finalis Koko Cici Jawa Timur (KOCI Jatim) tak hanya berbekal penampilan yang menarik saja. Tapi juga wawasan serta pengetahuan yang luas. Seperti pengetahuan tentang pariwisata Jawa Timur, budaya Tionghoa hingga dalam hal bertutur kata atau public speaking, personal branding, serta cara berorganisasi. Pada 19 Oktober 2022, Piniela Sutandi, telah memberikan paparan soal personal branding.

"Para calon finalis harus tahu bagaimana cara membangun personal branding. Misalnya melalui sosial media," ujar Piniela. Tahapan awalnya, mereka harus mengenal wadah sosial media yang tepat. "Menentukan yang benar-benar potensial untuk membangun personal branding. Sebagai cara mengenalkan diri mereka ke khalayak," ujar Cici Jawa Timur 2021 itu.

Jika telah mampu membangun personal branding, maka seseorang harus menjaga brand image tambahan yang melekat. "Apalagi saat nanti mereka menjadi finalis Koko-Cici Jawa Timur. Image diri harus terjaga betul. Tak boleh sembarangan karena mereka sudah menjadi public figure, ujarnya.

Setali tiga uang, pemaparan sehari sebelumnya dikuatkan lagi pada pembekalan secara online yang digelar pada 20 Oktober 2022. Menghadirkan Hana Natalia, praktisi bisnis sekaligus President of UC Family Business Community Indonesia. Bertajuk Organizational Learning & Development.

Dalam berorganisasi, masing-masing wajib memiliki personalitas yang baik dan teruji. Mampu mengambil keputusan atau menerjemahkan perintah atau mengaplikasikan kesepakatan organisasi dengan baik. 

"Karena Koci Jatim ini adalah sebuah rumah besar. Ini adalah organisasi bagi kalian semua, calon public figure dan duta budaya Tionghoa. Maka personal kalian harus kuat. Supaya keakraban dan kebersamaan tetap terjaga," ujarnya. Maka di dalam organisasi, perilaku seseorang menentukan arah organisasi tersebut. Juga reputasi. 

Jika di dalam organisasi terdapat satu orang saja dengan personal branding yang buruk, seperti nila setitik rusak susu sebelanga. Nama satu organisasi pasti tercemar. "Maka yang harus kalian dapatkan adalah kepercayaan publik pada kalian, sebagai duta Koci Jatim," tambahnya.

Organisasi dapat berjalan apabila tiap anggota telah saling mengenal dengan baik. Kemudian terbentuknya rasa saling percaya di antara mereka masing-masing, berikut kemandirian antar individu. Untuk penguatan karakter personalitas tiap individu, Hana memaparkan empat karakter sifat personal manusia. Terdiri dari: Dominance, Influencing, Steady, dan Compliant (DISC). 

Dari keempat personality tersebut, masing-masing memiliki kriteria sifat khusus. Seseorang yang berkepribadian dominance, cenderung tegas, kompetitif, penggerak bagi sekitar serta selalu ingin tahu dan ingin memulai. Sedangkan Influencing, karakternya komunikatif, bersahabat, berpengaruh, persuasif dan positive thinking.

"Steady cenderung ramah, penuh pertimbangan, dapat diandalkan, pendengar yang baik dan tekun. Sedangkan compliant adalah sosok yang teliti, sesuai aturan, patuh, logis, perfeksionis dan sistematis. Kalian yang mana?" tanyanya pada para semifinalis. Total sebanyak 15 peserta pembekalan menulis di kolom chat zoom. Di antara mereka ada yang mengaku dirinya memiliki personal D dan I, atau S dan D dan sebagainya.

Namun di antara keempat personalitas tersebut, masing-masing ternyata memiliki kelebihan dan kekurangan. Dominance, misalnya, cenderung kurang sabar dan tidak begitu menyukai rutinitas. Sedangkan steady, cenderung kurang suka dengan perubahan, kurang antusias, kurang tegas, dan kerap menghindari konflik.

"Tapi ada penyelesaiannya. Cara mengatasinya adalah saling memahami dan mengerti. Untuk menghadapi sisi buruk karakter dominance, harus to the point. Tanpa membuang-buang waktu untuk mereka. Selain itu pada mereka kita harus berbicara dengan jelas dan spesifik," ungkapnya. Kemudian untuk menghadapi karakter steady, seseorang diharapkan untuk tidak membuat pertanyaan yang menuntut jawaban cepat. "Ingatkan kemampuan mereka yang menonjol. Kemudian dengarkan baik-baik. Jangan menyela saat seorang steady berbicara," tambahnya.

Selain pemaparan tentang karakter personal, tiap individu dalam berorganisasi harus memiliki time management yang baik. Hana bertanya pada masing-masing semifinalis tentang cara mereka memanajemen waktu. Angela Tan, misalnya, semifinalis asal Surabaya, menyebut bahwa dia selalu menulis agenda-agenda kegiatan dalam note di smartphone. "Lalu memasang alarm. Agar tidak lupa atau terlewat," ujarnya.

Namun Angela mengaku pernah beberapa kali mendapatkan jadwal yang waktunya hampir berbenturan. Salah satunya adalah meeting online. "Kalau seperti itu tinggal bagaimana kita menata diri. Saya pernah karena waktunya begitu berdekatan, dan tidak sempat menemukan ruang yang nyaman, saya pun akhirnya meeting online di dalam mobil," tuturnya.

Saat terpilih menjadi finalis Koci Jatim 2022 pun, tiap mereka wajib memiliki time management yang baik. "Karena sebagai public figure, para Koko-Cici kerap mendapat undangan acara-acara penting. Bahkan dihadiri pejabat pemerintahan. Jadi harus benar-benar disiplin. Kedisiplinan adalah kunci dalam mengolah manajemen kewaktuan," ungkap Hana.

Sebanyak 15 peserta zoom meeting malam itu juga diberi wawasan seputar penyelesaian masalah dalam sebuah organisasi. Berikut pola identifikasi permasalahan, membuat solusi-solusi hingga memikirkan dampak dari keputusan yang diambil. Materi Organizational Learning & Development cukup bermanfaat bagi para calon finalis, karena saat mereka terpilih, hingga pasca event Koci Jatim 2022 selesai digelar, mereka akan tergabung dalam satu wadah organisasi: Ikatan Koci Jatim. "Tidak hanya selesai sampai akhir event. Setelahnya, mari membangun organisasi bersama-sama. Melakukan yang terbaik bagi Jawa Timur, bagi bangsa ini," ungkap Piniela.

Setelah pembekalan-pembekalan online, para semifinalis Koci Jatim 2022 akan mengikuti pembekalan secara offline di Estine Clinic, Jalan Manyar Kertoarjo. Acara berlangsung pada Minggu, 23 Oktober 2022. "Materi yang diberikan adalah kelas zumba. Dalam kesempatan itu para semifinalis juga diajarkan koreografi mars Koci Jatim," ucapnya. (Guruh Dimas Nugraha)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: