Diskusi Y20 dan Unair, Cara Pemuda Hadapi Resesi 2023: Investasi atau Pekerjaan Sampingan
Track Chair of Y20 Indonesia 2022 Digital Government Consultant at World Bank, Biondi Sanda Sima saat diskusi di Unair 19 Oktober 2022.-Aisyah Amira Wakang/Harian Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - “Tahun ini sulit dan tahun depan, sekali lagi saya sampaikan: akan gelap” pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menjadi warning bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja. Ancaman resesi di tahun 2023 masih menghantui.
Hal itu dibahas di Forum Youth Resilience Throughout Upcoming Economic Recession: Side Husting vs Investing. Which is Best for You?, Sabtu 19 Oktober 2022. Digelar di FISIP Unair dengan menghadirkan perwakilan Indonesia di Y20: Digital Government Consultant at World Bank, Biondi Sanda Sima.
Sebelum masuk ke pembahasa, kita perlu memahami apa itu resesi. Itu bisa diartikan kondisi perekonomian negara yang sedang memburuk. Kondisi ini bisa dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif selama dua kuartal berturut-turut.
PDB memiliki komponen seperti konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor dalam satu periode. Suatu negara dapat dikatakan resesi apabila aktivitas ekonomi mereka turun terus menerus selama dua periode. Dan dampaknya dapat berlangsung cukup lama.
Indonesia pernah mengalami resesi di tahun 1998, 2008. Anda sudah tahu apa yang terjadi di 1998: krisis moneter.
Resesi terjadi lagi akibat pandemi yang merebak pada 2020. Seluruh perekonomian dunia loyo karena kebijakan lockdown berbagai negara. Rantai perdagangan putus.
Banyak pegawai yang di PHK, jumlah pengangguran meningkat, serta harga barang yang mahal. Tentu anda masih ingat harga masker medis yang tidak masuk akal dua tahun lalu.
Kini kondisinya diperparah dengan ketegangan di Eropa Timur. Perang Rusia dan Ukraina memotong rantai perdagangan pangan dan energi. Yang paling terasa adalah naiknya harga minyak goreng awal 2022. Dan kini disusul naiknya harga BBM.
Indonesia sendiri tentu akan mengalami tantangan yang cukup berat. Namun, Mantan Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri mengatakan, ekonomi Indonesia di tahun 2023 relatif kuat dibanding negara lain.
Oleh karena itu, ada baiknya masyarakat tidak perlu panik. Hal senada juga diungkapkan oleh Dosen Hubungan Internasional Universitas Airlangga, Moch. Yunus, S.IP., MA.
Dosen Hubungan Internasional Universitas Airlangga, Moch. Yunus, S.IP., MA. -Aisyah Amira Wakang/Harian Disway-
“Kita sebenarnya ‘diuntungkan’ karena ekspor Indonesia ini kan berbasis komoditas,” kata Yunus dalam forum Youth Resilience Throughout Upcoming Economic Recession: Side Husting vs Investing. Which is Best for You?, Sabtu 19 Oktober 2022.
Side hustling adalah pekerjaan sampingan yang dilakukan karena kesenangan dan passion. Contohnya menjadi beauty vlogger, penyanyi cover, hingga fotografer.
Sedangkan investasi ada banyak wujudnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: