Tertunda Cuaca, Surabaya Kite Festival 2022 Tetap Lanjut

Tertunda Cuaca, Surabaya Kite Festival 2022 Tetap Lanjut

Puluhan Layang layang 3 Dimensi menyemarakkan Surabaya Kite Festival yang digelar di Long Beach Area Selatan Pakuwon City Surabaya. Kegaiatan tersebut digelar 1 hingga 2 oktober 2022. Event tahunan yang sempat vakum selama 4 periode ini menyuguhkan beran-Boy Slamet-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Penantian panjang pencinta layang-layang Surabaya terpenuhi. Empat tahun sudah Surabaya Kite Festival 2022 ditiadakan. Sayang, badai datang di hari pertama kegiatan itu digelar, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Sejak pagi , cuaca Surabaya memang mendung. Puncaknya terjadi pukul 13.45, ketika hujan deras dan angin kencang menerjang wilayah Long Beach Area Selatan, Pakuwon City. 

Tenda-tenda milik panitia dan peserta roboh berhamburan. Barang-barang di lapak UMKM juga beterbangan.

Peserta berlarian ke bawah pohon untuk berlindung. Suasana makin kacau ketika hujan deras tiba-tiba turun. "Aduh, barangku!" seru salah satu pedagang sambil tergopoh-gopoh.


TAHAN UJI Sempat porak poranda akibat terpaan angin kencang, namun event Kite Festival Surabaya 2022 ke-21 yang diselenggarakan di Side Area Long Beach Pakuwon City, tetap berjalan setelah kondisi memungkinkan.-Boy Slamet-

Pasukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya langsung sigap turun tangan. Mereka mendirikan lagi tenda yang sudah roboh. 

Beberapa  layangan milik peserta diselamatkan ke tenda itu. Semuanya sudah basah kuyup, tak bisa diterbangkan. Terutama layang-layang besar. 

Karena kondisi yang tidak memungkinkan, acara itu pun ditunda hingga cuaca mereda. Namun, beberapa masyarakat yang datang, tetap nekat menerbangkan layang-layang kecil yang dibawa dari rumah. 

“Kalau hujan, udah ndak mungkin terbang,” ujar anggota Persatuan Layang-Layang Tulungagung (Petung) Andri. 

Banyak yang meninggalkan lapangan. Area jadi sepi pukul 15.15. Panitia membersihkan lokasi dengan harapan besok, cuaca bersahabat.

Acara dilanjutkan pagi ini, Minggu, 2 Oktober 2022,  pukul 10.00-16.00. Hal ini memang sudah sesuai dengan rencana awal, bahwa pergelaran akan dilaksanakan selama dua hari.

“InsyaAllah tetap jalan dengan penilaian-penilaian lagi untuk dua dimensi dan train. Ada eksibisi juga. Pak wali kota juga hadir untuk membuka,” terang Sekretaris Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata Surabaya Sudadi.

Meski begitu, semangat peserta untuk mengikuti lomba tidak luntur. Mereka justru bersyukur bisa dipertemukan dengan komunitas lainnya.

“Maklum ya, karena cuaca yang tidak bisa diprediksi. Yang penting, kumpul aja sesama komunitas . Masalah juara enggak juara nanti belakangan,” ungkap Andri. 

Pagelaran layang-layang ini merupakan acara ke-21 yang diadakan oleh Pemerintah Kota Surabaya bekerjasama dengan PERLABAYA (Persatuan Layang-Layang Surabaya). Masyarakat bisa menonton secara gratis. 

Acara ini terbagi menjadi ajang lomba dan ekshibisi dari luar negeri. Pehobi layang-layang asal Swedia, Polandia, Jepang, dan Singapura ikut meramaikan acara.

Sementara, ajang lomba layangan diikuti oleh komunitas lintas provinsi yang ada di Indonesia. Mulai dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, hingga Yogyakarta. 

Terdapat tiga kategori lomba, yakni layang-layang 2 dimensi, 3 dimensi, dan rangkaian (Train Bukan Naga). Sayangnya, penilaian lomba baru bisa dilakukan untuk layang-layang 3 dimensi karena kondisi cuaca yang tidak mendukung. (Aisyah Amira Wakang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: