HUT ke-7 KCBI Cabang Surabaya Dimarakkan Dramatari Roro Jonggrang
Ketua KCBI dari berbagai daerah yang hadir dalam HUT ke-7 KCBI Cabang Surabaya memberikan hadiah kepada Windrati Wiworo.-JULIAN ROMADHON-DAVID UBAYDULLOH-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Cabang Surabaya sudah berusia tujuh tahun. Perayaannya digelar sangat meriah di Gedung Cak Durasim, kompleks Taman Budaya Jawa Timur (TBJT) pada 31 Oktober.
Sejak pukul 08.00, tampak para anggota yang mengenakan kain Indonesia kebanggaannya, datang meramaikan acara. Sebelum disilakan masuk ke gedung, anggota yang hadir disilakan untuk menikmati bazaar.
Talkshow dengan tema Batik Peranakan dengan seorang kolektor serta pemerhati batik di Indonesia yang mengisi acara perayaan HUT ke-7 KCBI Cabang Surabaya.-JULIAN ROMADHON-DAVID UBAYDULLOH-
Selanjutnya acara puncak digelar. Tampak hadir para pengurus KCBI Pusat termasuk ketuanya Sita Hanimastuty. Dalam sambutannya, Sita menegaskan lagi tentang komitmen KCBI tentang kecintaan kepada kain Nusantara yang merupakan warisan leluhur agar budaya asli Indonesia tidak hilang.
Senada dengan Sita, Ketua KCBI Cabang Surabaya Windrati Wiworo menjelaskan bahwa fokus komunitas ini adalah untuk melestarikan kain wastra Nusantara. Ada beragam jenis dari berbagai daerah. Di antaranya, batik, tenun, songket, lurik, jumputan, sasirangan, dan masih banyak lagi.
Sambutan Ketua KCBI Pusat Sita Hanimastuty dalam perayaan HUT ke-7 Surabaya yang digelar di Gedung Cak Durasim.-JULIAN ROMADHON-DAVID UBAYDULLOH-
Seperti yang dikenakan oleh anggota, di antaranya Retno Nagayomi, Sakti Setyo Laksono, dan Yuli Nirawan, ketua PORPI Ranting Rungkut Surabaya. Dengan berkain Nusantara mereka beraksi dan foto bersama untuk menunjukkan kebanggaan.
Anggota KCBI yang cinta kepada kain Nusantara agar budaya asli Indonesia tidak hilang.-JULIAN ROMADHON-DAVID UBAYDULLOH-
Selain melestarikan kain wastra Nusantara, KCBI ingin mengajak masyarakat kembali pada kebiasaan dulu yakni mengenakan kain dalam kehidupan sehari-hari. ”Jangan sampai kain-kain wastra Nusantara diakui oleh negara lain,” jelas Windrati.
Yang menarik dalam perayaan HUT ke-7 KCBI Cabang Surabaya, digelar dramatari berjudul Roro Jonggrang dan talkshow terkait Batik Peranakan yang dipersembahkan anggota KCBI Surabaya. Disutradarai oleh Nunik Dwi Puspitaningsih, kisah Roro Jonggrang dibabar sebagai suguhan di atas panggung yang membuat perayaan sangat marak.
Keseruan anggota KCBI yang foto bersama dengan bangga mengenakan kain Nusantara.-JULIAN ROMADHON-DAVID UBAYDULLOH-
Roro Jonggrang adalah legenda pembangunan Candi Prambanan. Cerita ini merupakan kisah cinta Pangeran Bandung Bondowoso dengan putri Roro Jonggrang. Lantaran ada unsur keterpaksaan, kisah cinta itu pun pudar karena luapan kemarahan Pangeran Bandung Bondowoso.
Persembahan KCBI Cabang Surabaya dalam dramatari berjudul Roro Jonggrang untuk menandai perayaan hari ulang tahun ke-7 KCBI Cabang Surabaya yang disutradarai oleh Nunik Dwi Puspitaningsih.-JULIAN ROMADHON-DAVID UBAYDULLOH-
Pemeran Roro Jonggrang adalah Heni Swastantri. Bandung Bondowoso diperankan oleh Tina Swasdini. Sedangkan Nena Eny Ratnawati didapuk sebagai Prabu Boko. ”Dan sejumlah anggota KCBI Surabaya lain yang memerankan putra-putri, Bu Lurah, dan para penari pembuka,” kata Nunik yang juga bertindak sebagai koreografer, dan pelatih tari. (Heti Palestina Yunani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: