Kebaya Merah Cantik, tapi Eks Pasien RSJ Menur
-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-
Profil si Kebaya Merah membikin pria Indonesia kepo, minimal nonton foto. Cantik. Langsing. Putih. Sopan suara: ”Misi, Pak....” Tapi, dipastikan, dia eks pasien Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya.
”INJIH, betul,” tegas Sekretaris Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSJ Menur Surabaya Basuni di konfirmasi pers, Rabu, 9 November 2022.
Penonton kecewa. Lemes letoy. Dalam persepsi, ya Bro-Sist. Kecewa, karena menyayangkan, gadis secantik itu kok mau, begitu. Lemes, sebab prihatin, cantik-cantik, lha... kok pernah dirawat di RSJ Menur.
Info lemes itu terpaksa terpublikasi. Tanpa rekayasa. Diawali, video porno Kebaya Merah jadi trending topic Twitter. Lantas, trending keywords di Google Trends pekan lalu. Jutaan viewers belingsatan, desak-desakan, melotot, di situ.
Perhatian publik otomatis mendesak Polri bekerja ekstra cepat. Tugas negara. Memeriksa tersangka secara kilat. Ternyata tersangka AH (si Kebaya Merah) eks pasien RSJ Menur.
Bola menggelinding. Tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim mendatangi RSJ Menur untuk konfirmasi. Wajib. Kedatangan tim itu memantik pers, berbondong-bondong nebeng polisi, ikut konfirmasi.
Mau tidak mau, rahasia tinggallah kata, Basuni terpaksa bicara. Yang, itu semestinya rahasia pasien. Yang, semua pasien, eks pasien RSJ, keluarga mereka, nyaris ogah publikasi.
Tapi, Basuni tak bicara banyak. Cuma sedikit.
Basuni: ”Benar, tadi tim (dari Ditreskrimsus Polda Jatim) ke sini. Cuma klarifikasi, apakah AH ini benar pernah berobat di RSJ Menur. Kami jawab, injih betul.”
Dilanjut: ”Tapi, tahunnya saya belum cek. Dokter yang memeriksa AH saat itu sudah mengonfirmasi kepada saya dan membenarkan bahwa dokter pernah memeriksa yang bersangkutan.”
Konfirmasi yang konfirm. Lalu, buru-buru Basuni meminimalkan dampak risiko etik komunikasi.
”Di sini kita tidak hanya melayani pasien gangguan jiwa, lho ya... Tapi, bisa juga masyarakat umum. Pasien gangguan jiwa, ada golongannya. Misalnya, tidak bisa tidur atau insomnia, cemas, stres, itu gangguan jiwa golongan ringan.”
Basuni tidak mengungkap, Kebaya Merah pasien golongan apa? Basuni sudah etis. Pastinya, Kebaya Merah pemegang kartu kuning. Bukan kartu peringatan di laga bola, melainkan: Mantan pasien.
Keterangan waktu, sejak kapan Kebaya Merah jadi pasien sana, sejatinya kunci pembelajaran masyarakat. Apakah pada setahun lalu? Atau belum setahun?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: