Republik Burung Hantu

 Republik Burung Hantu

-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-

BURUNG HANTU –yang dalam bahasa Latin disebut aves dan dalam bahasa Inggris disebut owl– termasuk golongan burung buas karnivora, pemakan daging. Burung itu termasuk jenis hewan malam atau nokturnal.  

Spesies burung tersebut tersebar di seluruh dunia dan ada ratusan jenis. Di Indonesia burung hantu termasuk spesies yang dilindungi. Namun, di berbagai pasar, burung jenis itu banyak diperjualbelikan.

Bentuk dan namanya menyeramkan. Karena itu, burung tersebut dijadikan lambang bencana dan kemalangan. Tetapi, di dunia Barat, burung hantu dijadikan simbol kebijaksanaan. Dengan begitu, burung tersebut dijadikan simbol pendidikan. Di Indonesia juga banyak yang menjadikan burung hantu sebagai simbol pendidikan. Padahal, hewan ini tidak termasuk jenis yang cerdas.

Politikus Partai Demokrat Andi Arief menganggap burung hantu sebagai personifikasi politikus jahat yang bertindak sebagai predator. Ketika Jumat (10/11) Koalisi Perubahan –Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS– batal melakukan deklarasi, Andi Arief menyinggung kemungkinan munculnya politikus burung hantu yang berusaha memisahkan tiga partai itu. 

”Hanya burung hantu yang bisa memisahkan koalisi Nasdem, Demokrat, dan PKS,” ungkap politikus Demokrat Andi Arief di akun Twitter-nya.

Siapakah sosok burung hantu yang disebut Andi Arief? Ia tidak menjelaskan lebih terperinci. Dalam kesempatan yang berbeda, Andi Arief mengungkapkan sejumlah petunjuk mengenai sosok burung hantu tersebut. 

”Burung hantu, burung yang bekerjanya malam dan buas. Hanya itu yang bisa memisahkan koalisi perubahan dan perbaikan,” ungkap Andi. Ketika ditanya lebih spesifik, Andi Arief  menjawab, ”Biasanya yang mengerti spesial di hutan. Yang biasa bekerja dalam gelap.”

Apakah Andi memberikan isyarat bahwa burung hantu itu akan membawa kematian bagi Koalisi Perubahan? Belum tahu.

Di beberapa tempat di Indonesia, burung hantu pembawa pratanda maut sehingga dinamakan burung hantu. Di Jawa burung itu disebut ”dares” atau ”manuk dares” yang tidak berkonotasi dengan maut. Orang Manado menyebutnya manguni. Karena itu, ada LSM yang menamai dirinya ”Laskar Manguni”.

Kalau sinyalemen Andi Arief benar, Koalisi Perubahan harus waspada. Burung hantu punya kelebihan yang tidak dipunyai hewan lain. 

Burung hantu dikenal karena matanya besar dan menghadap ke depan, tak seperti umumnya jenis burung lain yang matanya menghadap ke samping. Bersama paruh yang bengkok tajam seperti paruh elang. 

Dengan susunan bulu di kepala yang membentuk lingkaran wajah, tampilan wajah burung hantu menyeramkan. Apalagi, leher burung itu demikian lentur sehingga wajahnya dapat berputar 360 derajat ke belakang.

Burung itu juga bisa beroperasi dalam senyap dan bisa melakukan silent flight, tidak mengeluarkan suara dari kepakan sayapnya saat terbang. Ia memiliki kemampuan meredam suara ketika terbang itu karena sayap dan bulunya bergerigi layaknya sisir. 

Bentuk bulu itulah yang membuat burung hantu nyaris tak terdengar suara kepakan sayapnya saat terbang. Kelebihan bulu burung hantu yang bergerigi juga membantu mereka saat berburu. Karena nyaris tidak terdengar suara, mangsa pun tidak menyadari ancaman dari burung hantu.

Sumber: