Republik Burung Hantu
-Ilustrasi: Reza Alfian Maulana-Harian Disway-
Hal itu menjadi salah satu kelebihan burung hantu karena pergerakannya menjadi tidak terdeteksi dan melindunginya dari incaran dan sergapan predator. Selain tidak mengeluarkan suara saat terbang, burung hantu memiliki cakar yang tajam pada kedua kakinya. Senjata itu menjadi andalan untuk berburu mangsa saat malam.
Dalam mitologi Hindu, burung hantu dikaitkan dengan pertanda buruk karena dianggap sebagai simbol korupsi terhadap kekayaan. Burung hantu juga menandakan kebodohan dan kemalangan dalam kepercayaan itu.
Menanggapi batalnya deklarasi Koalisi Perubahan pada 10 November, politikus PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Mardani Ali Sera mengatakan bahwa koalisi masih mencari format yang paling tepat sebelum melakukan deklarasi. Mardani menengarai, ada kekuatan oligarki besar yang sedang bermain untuk memengaruhi koalisi.
Mardani tidak merujuk oligarki itu sebagai si burung hantu. Namun, ia mengingatkan Koalisi Perubahan agar jangan sampai tergadai oleh manuver oligarki dan bandar politik besar. Sekali tergadai, kata Mardani, selamanya akan kehilangan independensi.
Sebagai politikus, Andi Arief memang sering melemparkan metafora untuk menarik perhatian publik. Kali ini isu burung hantu yang dilemparkan Andi, setidaknya, bisa menyadarkan publik, bahwa sosok burung hantu bisa saja muncul membajak demokrasi di Indonesia.
Pemilu Presiden 2024 disebut-sebut akan menjadi ajang palagan antara kekuatan demokrasi melawan kekuatan oligarki yang ingin membajak demokrasi. Kalau kekuatan oligarki menang, bisa jadi Indonesia akan dikuasai politikus burung hantu dan Indonesia terancam akan menjadi Republik Burung Hantu. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: