KTT G20 Hasilkan Deklarasi Bali 52 Paragraf
Prancis Emmanuel Macron (kiri) dan Presiden Indonesia Joko Widodo saat berkunjung ke area pembibitan bakau di Nusa Dua, Bali , 16 November 2022. -Dita Alangkara-POOL-AFP-
NUSA DUA, HARIAN DISWAY - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 sudah menjadi sorotan utama dunia sejak hari pertama digelar. Yang paling ramai, tentu dari para pengamat. Mereka menantikan hasil pertemuan akbar para pemimpin itu. Apakah bakal sukses menghasilkan komunike atau tidak.
Presiden Joko Widodo mafhum bahwa banyak pihak yang ragu. Mengingat perhelatan KTT G20 digelar saat dunia dihantui banyak masalah. Dari krisis pangan, energi, dan potensi krisis keuangan yang diakibatkan perang Rusia-Ukraina.
Tentu itu tak bisa dijadikan alasan. Apalagi KTT G20 tahun lalu masih bisa melahirkan komunike yang berisi 61 pernyataan. Dan saat itu dunia juga tak sedang baik-baik saja.
BACA JUGA:Bali Hangatkan Joe Biden-Xi Jinping
Lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron terjadi di banyak negara. Termasuk di Roma, Italia, yang menjadi tuan rumah. Selain itu, tensi perang dagang internasional pun meningkat.
Namun, keraguan itu akhirnya ditepis langsung oleh Jokowi. Untuk kali pertama, ketua G20 2022 itu menggelar konferensi pers tepat di hari terakhir. “Kepemimpinan Indonesia telah berhasil menghasilkan deklarasi pemimpin G20, G20 Leaders’ Declaration,” ujar Jokowi kepada awak media di Bali International Convention Center, Rabu, 16 November 2022.
Info Grafis Hasil KTT G20-Annisa Salsabila-Harian Disway-
Deklarasi tersebut dicapai melalui konsensus. Terdiri 52 paragraf yang menyangkut seluruh permasalahan global. Dan tentu saja perang Rusia-Ukraina yang memanas menjadi sorotan utama.
Bahkan pernyataan sikap terhadap perang Rusia-Ukraina itu membutuhkan waktu yang panjang. Sebab, diskusi berlangsung sangat alot penuh perdebatan. ”Sampai tengah malam kita bicara soal ini. Akhirnya para pemimpin G20 menyepakati isi deklarasi. Yaitu condemnation perang di Ukraina,” lanjut Jokowi.
Para pemimpin G20 sepakat bahwa Rusia telah melanggar batas dan integritas wilayah. Perang itu dinilai mengakibatkan penderitaan masyarakat dan memperberat ekonomi global yang masih rapuh akibat pandemi Covid-19. Sehingga beruntut pada risiko krisis global.
G20 pun membahas dampak perang terhadap kondisi perekonomian global. Bahwa pemulihan tidak akan tercapai tanpa perdamaian. Sebab itulah Jokowi pun berkali-kali menyerukan agar perang segera dihentikan.
Penari Bali tiba lokasi upacara penutupan KTT G20.-Ludovic MARIN-Pool-AFP-
Pembahasan perang Rusia-Ukraina itu tertuang dalam dua nomor di Deklarasi Pemimpin Bali G20. Di poin ketiga, para negara anggota menyesalkan dengan sangat keras agresi Rusia terhadap Ukraina.
Juga menuntut penarikan penuh dan tanpa syarat pasukan Rusia dari wilayah Ukraina. Bahkan, sebagian besar negara anggota G20 mengutuk keras lantaran perang tersebut menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa. Dan tentu memperburuk kerentanan yang ada dalam ekonomi global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: