Seminggu Setelah Gempa Cianjur, Sebanyak 176 Jenazah Belum Teridentifikasi

Seminggu Setelah Gempa Cianjur, Sebanyak 176 Jenazah Belum Teridentifikasi

TIm SAR terus mencari korban gempa di Cianjur. -FOTO: MAS AGUNG WILIS -AFP-

CIANJUR, HARIAN DISWAY - Tepat seminggu gempa CIANJUR berlalu. Sebagian warga juga masih belum bisa tenang lantaran anggota keluarga mereka belum ditemukan. Tercatat, 321 korban meninggal dan 11 orang masih dinyatakan hilang, Minggu, 27 November 2022.

Warga pun masih was-was. Cemas dan khawatir. Sebab, gempa susulan terus terjadi hingga kemarin. Total ada 276 kali gempa susulan sejak Senin, 21 November 2022.

Apalagi BMKG telah meralat prediksinya. Sebelumnya, gempa susulan diperkirakan berhenti pada hari ketujuh pascagempa besar. Namun, ternyata prediksi itu meleset. 

Prediksinya malah lebih lama. Gempa susulan diperkirakan berakhir dalam dua pekan ke depan. Menurut data tersebut, kekuatan gempa antara 1,2-4,2 magnitudo.

Evakuasi pun belum bisa tuntas. Petugas gabungan terus melakukan pencarian dengan melibatkan anjing pelacak. Mereka terbagi dalam beberapa sif.

Tiga titik masih menjadi fokus utama pencarian. Pertama, Warung Sate Shinta di Jalan Labuan Cianjur atau biasa dikenal Jalan Cipanas-Cianjur. Warung itu cukup terkenal lantaran menjadi langganan para tokoh hingga artis.

Namun, gempa berkekuatan 5,6 magnitudo itu memorak-porandakan warung yang terletak di bibir tebing tersebut. Ibarat di Jatim, itu seperti warung-warung yang berjajar pada jalur Batu-Pujon.

Saat gempa, tentu lereng tersebut longsor. Bagian belakang warung pun runtuh. Selama pencarian, banyak jenazah ditemukan di sekitar area warung itu. Sabtu lalu, 26 November, ditemukan dua jenazah. 

“Besok (hari ini, Red), masih kami lanjutkan di lokasi yang sama,” ujar Kepala Basarnas Jawa Barat Jumaril saat konferensi pers, tadi malam. Rupanya, petugas gabungan meyakini ada jenazah lagi yang terkubur di area itu. Baik tertimbun oleh reruntuhan bangunan maupun bongkahan tanah longsor.

Kemudian lingkungan RT 02 dan 03 Desa Cijedil menjadi sasaran lokasi pencarian berikutnya. Sabtu lalu, ditemukan enam jenazah di lokasi itu. Yang ketiga, area Kampung Cicadas. 

PR petugas gabungan masih banyak. Termasuk tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Sebab, hanya 154 jenazah yang bisa teridentifikasi. Artinya, masih terdapat 176 jenazah yang tanpa identitas.

Jenazah-jenazah itu sudah diamankan ke RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur. Tim DVI Polri minta bantuan sejumlah tim dokter dari rumah sakit setempat. Juga Tim Kedokteran dan Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kaur Doksik Biddokkes) Polda Jawa Barat, tim Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran. “Karena kesulitan mengidentifikasi jenazah korban,” ujar Kepala Urusan Kedokteran dan Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Barat Kompol dr M Ihsan Wahyudi dalam keterangan resminya. 

Proses identifikasi jenazah itu tentu akan butuh waktu yang cukup lama. Mengingat, gempa sudah berlangsung sepekan. Itu sangat berpengaruh pada kondisi jenazah yang terus berangsur membusuk.

Ihsan mengatakan, jenazah-jenazah memang nyaris tak bisa dikenali. Oleh karena itu, ia juga bakal melibatkan tim ahli lain. Di antaranya seperti ahli sidik jari dan kedokteran gigi dari Unpad. Yakni untuk diambil sampel DNA tiap jenazah.

Sumber: