Travel Notes Niluh Sudarti dalam ICAS di Turki (1); Bergabung dengan Seniman 15 Negara

Travel Notes Niluh Sudarti dalam ICAS di Turki (1); Bergabung dengan Seniman 15 Negara

Barry Yeow (depan kiri) pendiri 5seventeen, sebuah firma yang bergerak di bidang art yang berbasis di Singapore, yang merekomendasikan saya ikut ICAS.-NILUH SUDARTI-

Sepanjang perhelatan itulah, ICAS berusaha mewujudkan tujuannya untuk membangun dialog kerja sama antar-seniman antar-negara untuk membangun komunitas global seniman. Menariknya, tanpa melihat perbedaan-perbedaan apa pun. 

Entah berbeda warna kulit, ras, bahasa, kebiasaan hidup, kepercayaan atau agama. Semua itu supaya bisa membangun dialog yang damai antar negara dan menciptakan serta menghargai hidup bersama dan tidak merusak lingkungan hidup. 
Saya di depan poster International Contemporary Art Shows (ICAS) 16-24 September 2022 yang diselenggarakan di Kota Kusadasi.-NILUH SUDARTI-

Nah, di Kusadasi, saya kali ini ini menemukan suasana dan nuansa yang berbeda Turki. Apalagi lokasi dikumpulkannya para seniman yang diundang itu membuat saya takjub. Menurut cerita pada zaman dulu merupakan salah satu pulau yang berada di Laut Aegean.

Di pinggir laut itulah, Kusadasi berada. Kini daratannya menyambung dengan bagian daratan lainnya di Turki. Nama kota itu sesuai artinya. Kusa dalam bahasa di sana bermakna burung. Dasi bermakna pulau. Kondisinya ya seperti arti dari katanya itu. Sampai sekarang, Kusadasi itu masih banyak burungnya.

Bila ingin Turki tapi tak melulu ke Istanbul yang sudah antimanstream, saya menyarankan untuk memilih ke Kusadasi yang terletak di Provinsi Aydin. Bandara terdekat dari sana berada di Kota Izmir, Izmir Adnan Menderes Airport. Kira-kira jaraknya kurang lebih 81 km. (Oleh Niluh Sudarti; pelukis, tinggal di Magelang/Heti Palestina Y) 

Melukis on the spot dengan pemandangan Pulau Samos di seberang Laut Aegean, baca selanjutnya... 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: