Wisma Jerman Hadirkan Pianis Caroline Fischer, "Sihir" Penonton di Hotel Majapahit

Wisma Jerman Hadirkan Pianis Caroline Fischer,

Ekspresi Caroline Fischer saat bermain di Hotel Majapahit Surabaya, Minggu, 27 November 2022.-Julian Romadhon/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Alunan nada dari tuts piano yang dimainkan Caroline Fischer buat penonton terhanyut. Suasana di Hotel Majapahit Surabaya yang klastik itu makin syahdu di Minggu, 27 november 2022, malam. 

Caroline hadir di Surabaya atas undangan Wisma Jerman. Surabaya menjadi salah satu kota dalam rangkaian tur konsernyi. Pianis dengan 39 penghargaan itu juga mengunjungi Thailand, Laos, dan Mongolia. 

Penonton yang datang beragam. Kalimat "Music is a Universal Language" nyata terlihat. Kalangan anak muda, orang tua, pekerja, pengusaha, warga lokal hingga orang asing menyatu di Balai Adika. 


Caroline Fischer tampil di hadapan 200 penonton.--

"Mainnya bagus. Rasanya tenang (ketika mendengarkan, red.) Sengaja kesini bawa anak-anak," ucap Sri Wijayanti, salah seorang ibu yang menggandeng putra putri nyi saat itu. 

Dia mengaku telah memperkenalkan musik instrumental klasik ke anaknya sejak masih mengandung.

"Musik seperti ini kan bikin rileks, konsentrasi juga," terangnyi. Ia merasa perlu sesekali mengajak anak break sejenak dari dunia mereka yang aktif guna melatih kepekaan emosional. 

"Juga biar mereka enggak berpikir, musik seperti ini hanya untuk orang tua dan kelas tinggi aja," tambahnyi. 

Huda Faridha juga sepakat dengan Sri. Ini adalah kali kedua karyawati perusahaan import itu menghadiri acara konser piano yang dihelat Wisma Jerman, yang pertama dua tahun lalu yang juga di Hotel Majapahit. 

Dari delapan daftar lagu yang dimainkan oleh Caroline, lagu yang paling ditunggu olehnyi ialah Liebestraum No. 3 "Love Dream". Lagu itu membawa emosi pendengarnya turun naik. "Tahu (lagu itu, red.) dari manga online," ceritanyi. 


Suasana Minggu malam di Hotel Majapahit Surabaya.-Julian Romadhon/Harian Disway-

Ekspresi dan bahasa tubuh pianis berdarah Jerman-Korea itu bak “sihir” yang bikin merinding. 

"Ekspresif," puji Arbaletta Sofyan, pelajar berusia 12 tahun yang turut hadir saat itu. 

Ekspresi mengalir begitu saja sesuai nada-nada yang dimainkan. Kadang kepalanya menunduk, kadang menengadah dengan gerakan cepat membuat rambut pendeknya juga turut terhempas ke belakang. Tak heran penonton memberinya standing applause diakhir. 

Ada kurang lebih 200 orang yang menghadiri konser malam itu, diantaranya Mike Neuber selaku Direktur Utama Wisma Jerman; Konsulat Kehormatan Jerman yakni Christopher Tjokrosetio; Nishimoto Tadaaki selaku Konsulat Umum Jepang; serta Kahar Salamun Manajer Umum Hotel Majapahit. 

Acara malam itu sekaligus merayakan hubungan diplomatik antara negara Indonesia dan Jerman yang telah terbina selama tujuh dekade. "Mari kita rayakan kolaborasi dan pertukaran budaya yang telah terjalin maupun di masa depan nanti," sambut Mike Neuber. (Gusti Ayu Y. D.) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: