Alasan Pelatih Portugal Geram ke CR7

Alasan Pelatih Portugal Geram ke CR7

Ronaldo Berulah. Tingkahnya di lapangan melawan Korea Selatan saat hendak digantikan membuat Fernando Santos geram. Sumber : Twitter.com--https://twitter.com/selecaoportugal/status/1599473184793063424?s=20&t=mQQhgtnG3AHLHdimDCsfFQ

DOHA, HARIAN DISWAY - Ronaldo (CR7) makin jadi sorotan belakangan ini.  Setelah memutus kontrak dengan Manchester United pada 23 November lalu lewat wawancara kontroversialnya dengan Pierce Morgan, kini Cristiano Ronaldo benar-benar membuat Fernando Santos, si juru taktik Portugal geram.

Usut punya usut, kekesalan kepada pemain berusia 37 tahun itu terjadi karena tingkahnya yang meninggalkan lapangan saat melawan Korea Selatan. Ia pun menolak jaminan akan menjadi kapten Portugal di pertandingan penyisihan 16 besar melawan Swiss, Selasa, 2 Desember 2022 pukul 02.00 WIB nanti.

Pelatih asal Portugal itu pun mengklaim bahwa urusannya dengan CR7- Julukan Ronaldo- telah usai setelah berbagai permasalan yang ditimbulkan striker andalannya itu.

Kemarahan Ronaldo terjadi setelah ditarik di pertengahan babak kedua melawan Korea Selatan Jumat lalu.

Ia memberikan gestur meletakkan jari telunjuk di bibirnya saat ia meninggalkan lapangan. Mantan pemain Manchester United mengatkan bahwa ia tidak suka dengan striker Korea Selatan, Cho-Gue-Sung karena memintanya segera pergi dari lapangan.

“Sebelum aku digantikan, salah satu pemain mereka menyuruhku pergi cepat. Aku sudah menyuruhnya untuk tutup mulut, dia tidak punya wewenang mengaturku. Dia tidak perlu mengatakan apapun,“ kata Ronaldo usai kekalahan 1-2 dari Korsel itu.

Sementara itu, Santos telah melihat cuplikan Ronaldo yang dipermasalahkan banyak pihak ketika hendak digantikan. “Aku sudah melihat gambarnya. Aku benar-benar tidak menyukainya. Sama sekali tidak,” Kata Santos dengan geram.

Meski begitu, Pelatih yang pernah menangani Yunani tersebut sudah menangani masalah itu. “Tentu saja ini diselesaikan secara tertutup”, ujarnya pada konferensi pers hari ini.

Ia pun menganggap bahwa permasalahan ini selesai sepenuhnya dan ingin fokus untuk pertandingan yang akan digelar nanti.

Mengenai apakah Ronaldo akan menjadi Kapten atau tidak di pertandingan selanjutnya, Santos enggan untuk membahasnya. Ia beralasan bahwa penunjukkan kapten akan ditentukannya ketika sudah berada di stadion.

Tidak hanya mengelak perihal ban kapten, pelatih Portugal itu juga tidak ingin membeberkan susunan pemain selanjutnya. Kebiasaan itu masih ia lakukan, termasuk untuk pertandingan selanjutnya.

Dari konferensi pers itu, ada kesan tidak mengenakkan yang muncul dari Santos. Ini memberikan kabar buruk bagi pemenang 6 kali Ballon d’Or itu. Pasalnya, ia telah menunjukkan egonya sebagai megabintang yang acapkali memberikan masalah bagi pelatih ataupun ruang ganti.

Itu sudah ia lakukan di Manchester United. Tindakan indisiplinernya yang mangkir untuk menjadi pengganti kontra Tottenham Hotspur memberikan kesan tidak baik padanya. Puncaknya, adalah wawancaranya dengan reporter The Sun yang membuat romansa balikan bersama klub mantan berakhir dengan buruk.

Watak egois akan selalu melekat pada di Ronaldo. Ia sudah berkali-kali menunjukkannya. Namun, di ajang tertinggi sepakbola dunia, ia perlu menurunkan hal itu. Karena akan memberikan dampak buruk di ruang ganti. Tidak hanya pelatih, ataupun rekan setimnya.

Apalagi di umurnya yang sudah tidak lagi muda, piala dunia tahun ini akan menjadi pembuktiannya yang terakhir untuk bisa mengangkat piala yang muncul dalam 4 tahun sekali itu. Sebelum ia dikabarkan bakal menghabiskan karirnya di salah satu klub Arab, Al Nassr dengan gaji fantastis seperti yang telah dirumorkan banyak media. (Affan Fauzan).

Sumber: