Yule Log Cake Decorating Activity Libatkan 3 Panti Asuhan, Hias Kue sepanjang 10 meter

Yule Log Cake Decorating Activity Libatkan 3 Panti Asuhan, Hias Kue sepanjang 10 meter

Anak-anak yang terlibat dalam Yule Log Cake Decorating Activity-Alyara Hananda - Harian Disway-

Dalam rangka menyambut Natal, Mal Ciputra World bersama Ciputra World Hotel Surabaya mengadakan kegiatan Yule Log Cake Decorating Activity. Kegiatan tersebut melibatkan anak-anak dari tiga panti asuhan. 

--

PULUHAN anak-anak berbaris dan berkumpul di Ciputra World Mal, Surabaya, 2 Desember 2022. Latar musik Natal mengiringi langkah mereka. 

Seperti mengulang keceriaan yang sama, ribuan tahun silam ketika anak-anak berbondong-bondong datang pada Isa Almasih, demi mendengar-Nya bercerita. Yesus bersabda para murid, “Biar anak-anak datang kepada-Ku. Jangan menghalang-halangi mereka, karena merekalah yang empunya kerajaan Allah”.

Pemilik kerajaan surga itu adalah 60 anak dari tiga panti asuhan di Surabaya. Yakni Kasih Agape, Don Bosco, dan Samaria. Mereka diajak bergembira dalam acara bertajuk Yule Log Cake Decorating Acrivity. Panitia memberikan sarung tangan plastik pada tiap anak. Setelah itu mereka diajak menghias kue yule log. 

Yule log adalah kue dari Prancis yang identik dengan Natal. Berupa bolu gulung bertabur krim cokelat dengan bentuk menyerupai kayu pinus. Namun yang dihias oleh anak-anak tersebut bukan kue yule log biasa. Ukurannya mencapai 10 meter. Ditata memanjang di V-Walk lantai 3, Ciputra World Mall. 

“Proses pembuatannya menghabiskan 25 kilogram tepung serta 20 kilogram gula,” ujar Andi Nuraji, Executive Chef Ciputra World Hotel. Maka dapat dibilang bahwa kue tersebut adalah yule log terpanjang yang pernah dibuat di Surabaya. 

Yule log berbentuk kayu pinus, konon terinspirasi dari kebiasaan orang Barat. “Sesuai tradisi Eropa saat musim dingin sedang ekstrem, mereka biasa menggunakan kayu pinus di perapian sebagai penghangat. Nah, bentuk kue yule log terinspirasi kayu pinus itu,” terangnya.

Anak-anak dari ketiga panti asuhan itu tampak sibuk menghias kue tart. Mereka memegang plastik pipping dengan isian krim cokelat di tangannya masing-masing, kemudian mengoleskan krim tersebut ke permukaan yule log. Boneka sinterklas, pohon cemara dan rusa telah disiapkan pihak panitia. Sehingga anak-anak bebas menempatkannya di mana pun. 

“Saya senang kalau boneka Sinterklasnya di sini. Terus di sebelahnya ada pohon cemara,” ujar David Leonardo Limarianto, dari panti asuhan Don Bosco. Anak 10 tahun itu tampak asyik menata mainan-mainan di atas yule log, dibantu dua kawannya, Stevanus Edward Kurniawan dan Siraid Samsudin Alamsyah. 

“Ini pengalaman saya pertama kali. Baru pertama juga lihat kue yang panjang banget,” ujar Edward. Apakah ada ketentuan terkait cara menghiasnya? “Enggak. Sembarang pokoknya. Suka-suka saya hiasannya ditaruh di mana. Pokoknya bagus, hehehe,” tambah anak 11 tahun itu. 

Beberapa anak menghias ujung kue yule log yang menyerupai potongan kayu. “Biasanya potongan kayu ada serat-seratnya. Bikin serat saja dari krim. Melingkar,” ujar salah satu anak. Dia pun segera mengambil pipping dengan isian krim putih. Kemudian mengoleskan krim di sudut yang dimaksud. 

Kue tersebut selesai dihias dalam waktu kurang lebih setengah jam. Kemudian panitia memotongnya, membungkusnya dalam wadah-wadah, lalu dibagikan untuk anak-anak tersebut. “Dibawa pulang, nanti dimakan bareng-bareng di panti,” ujar salah satu anak. 

Kegiatan menghias kue itu juga didukung oleh komunitas Rotary Kaliasin dan SMK Katolik Mater Amabilis, Surabaya. Semua anak yang terlibat dalam Yule Log Decoration Cake menggunakan kain apron yang disediakan oleh penyelenggara. Apron tersebut memiliki kombinasi motif batik, buatan para siswa jurusan Tata Busana SMK Katolik Mater Amabilis, Surabaya.  Dalam prosesnya, para siswa memanfaatkan limbah kain linen dan perca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: