Relasi dan Peran Alumni bagi Pengembangan PT

Relasi dan Peran Alumni  bagi Pengembangan PT

-Ilustrasi: Annisa Salsabila - Harian Disway-

MENJELANG akhir 2022, Senat Akademik Universitas Airlangga kembali menggelar rapat pleno yang dihadiri seluruh dekan dan anggota Senat akademik dari berbagai fakultas di lingkungan Universitas Airlangga

Acara yang diselenggarakan pada 9-10 Desember 2022 di Hotel Golden Tulip, Kota Batu, tersebut, selain melakukan evaluasi kinerja universitas sepanjang 2022, yang tak kalah penting adalah membicarakan isu tentang peran alumni dalam pengembangan kegiatan penelitian, inovasi, dan pengabdian kepada masyarakat. 

Tema yang diangkat dalam rapat pleno Senat Akademik Unair adalah Akselerasi Rekognisi Global Universitas Airlangga Melalui Pengoptimalan Peran Alumni dalam Research, Innovation and Community Development (RICD). Bagi perguruan tinggi (PT), telah disadari bahwa penelitian, inovasi, dan pengabdian kepada masyarakat adalah fondasi dari seluruh aktivitas civitas academica. 

Kegiatan pembelajaran tidak mungkin berjalan optimal tanpa didukung peran alumni sebagai mitra dan kegiatan penelitian serta kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang inovatif dan kontekstual. 

 

Peran PT

Di era Revolusi Industri 4.0, telah disadari bahwa proses pembangunan yang dikembangkan di tanah air menghadapi banyak tantangan dan hambatan. Adalah tugas PT untuk ikut berperan memecahkan berbagai permasalahan sosial yang timbul di masyarakat, baik melalui kegiatan penelitian yang dihasilkan maupun melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang inovatif dan efektif.

Secara garis besar, PT mengemban tiga peran penting dalam kegiatan pembangunan. Pertama, bagaimana PT menghasilkan berbagai temuan dan pengetahuan baru melalui proses penelitian untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan maupun penciptaan inovasi dalam berbagai aspek kehidupan. 

Dalam kegiatan akademik yang dilakukan, PT tidak mungkin hanya berkutat pada penelitian dasar yang hanya bermanfaat untuk pengembangan keilmuan, tanpa memiliki fungus praksis yang penting dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Kedua, bagaimana PT dapat ikut berkontribusi dalam pengembangan pengetahuan untuk dasar atau acuan perumusan serta pembuatan kebijakan publik yang berbasis data yang objektif. Berbeda dengan kebijakan instan yang rawan terkontaminasi kepentingan ekonomi dan politik, kebijakan yang dirumuskan dengan mengacu pada data dari hasil penelitian tentu akan dapat terhindar dari kemungkinan bias kepentingan. 

Dalam konteks ini, penelitian yang dikembangkan insan-insan PT tentu harus memiliki manfaat yang besar untuk memecahkan berbagai akar permasalahan sekaligus bisa dirujuk sebagai ilham untuk menelurkan program-program pembangunan yang efektif bagi pemberdayaan masyarakat.

Ketiga, melalui pembelajaran yang dikembangkan, PT diharapkan bisa berperan penting dalam mentransformasikan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan dalam berbagai aspek pembangunan. Dalam hal ini, termasuk kemampuan berpikir kritis dan keahlian dasar (soft skill) yang dapat menjadi modal sosial masyarakat menghadapi tantangan perubahan dan efek samping pembangunan.

Meski kehadiran PT di berbagai daerah telah banyak berperan melalui kegiatan tridarma PT yang dilakukan, harus diakui, peran itu belum berjalan optimal. Di berbagai daerah, peran PT sering kali masih terbatas pada pengajaran kepada mahasiswa dan penelitian untuk menghasilkan publikasi ilmiah dalam jurnal nasional ataupun internasional. 

Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan harus diakui masih belum optimal sebagai sumber data, informasi, dan pengetahuan dalam proses pembuatan berbagai kebijakan publik. Penelitian yang dilakukan para dosen, selain lebih banyak berorientasi keilmuan, sebagian yang lain umumnya lebih banyak melayani kepentingan proyek –bukan untuk menghasilkan data yang benar-benar dibutuhkan sebagai dasar perencanaan program pembangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: