Pekan Budaya Akhiri Cerita Mahasiswa PMM Untag Surabaya

Pekan Budaya Akhiri Cerita  Mahasiswa PMM Untag Surabaya

SELURUH mahasiswa peserta PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya berfoto bersama dosen.-Afdholul Arrozy-

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Rabu, 14 Desember 2022, mahasiswa peserta PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya mengadakan pesta perpisahan mereka. Acara diselenggarakan di gedung Graha Widya lantai 2 itu digelar dengan cukup meriah. Acara yang bertajuk “Pekan Budaya” itu sukses membawakan nuansa kebhinekaan, sesuai dengan modul nusantara yang jadi garis besar kegiatan mereka selama belajar di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Pekan Budaya sendiri bertujuan untuk mengenalkan budaya dan ciri khas asal daerah mahasiswa PMM yang beragam. Banyak dari mereka yang mengenakan pakaian adat serta menyajikan hidangan khas daerah asal yang mereka masak sendiri.

Tak hanya itu saja, mereka juga menampilkan sebuah pertunjukan seni tari yang beragam pula. Salah satunya adalah tarian Poco Poco oleh mahasiswa PMM asal Sulawesi Utara dan masih banyak lagi.

Seluruh mahasiswa peserta PMM itu turut andil dalam memeriahkan acara tersebut. Dari kita untuk kita. Mereka sendiri yang menjadi panitia untuk acara tersebut. Hal itu jadi suatu kebanggan tersendiri bagi diri mereka masing-masing.

“Acara ini sudah kami persiapkan dari awal November 2022. Sebenarnya cukup sulit untuk bisa berkomunikasi dalam suatu acara terakhir dengan teman-teman. Masalahnya, kami berasal dari berbagai daerah yang berbeda, kesalahpahaman sering terjadi. Namun, seiring berjalannya waktu kami jadi lebih bisa memahami. Itu yang bikin kami bangga dengan diri kami,” ucap Muh. Ainul Harun, selaku ketua pelaksana Pekan Budaya.

Acara Pekan Budaya itu sukses ditutup dengan penampilan drama yang bertajuk “Caritana Tallang”. Meskipun drama yang mereka bawakan saat itu memiliki tema kerajaan di Sulawesi, tapi diwarnai dengan pertunjukan pencak silat serta tarian dari berbagai macam daerah yang dikemas rapi dalam skenario cerita.

“Acara ini di luar ekspektasi saya, mahasiswa PMM Untag mampu membawakan acara yang sangat baik untuk perpisahan mereka. Meskipun sebentar lagi sudah tak bersama, namun mereka tetap akan menjadi keluarga,” ucap Wiwin Widiasih, selaku koordinator PMM Untag Surabaya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: