Terungkap! Pelajar Jadi Korban Peluru Nyasar Usai Penyerangan Warkop di Keputih

Terungkap! Pelajar Jadi Korban Peluru Nyasar Usai Penyerangan Warkop di Keputih

Tiga pelaku yang diduga melakukan pembunuhan kepada MBF (16) ketika tawuran di kawasan Ciater diamankan polisi.-Gambar Reza/Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - NR (17) mengaku terkena timah panas Polisi, saat Penyergapan terhadap anggota Perguruan Silat di daerah Keputih, Surabaya, pada Jumat, 2 Desember 2022 lalu. Selain NR, ada pula 3 rekannya yang juga mengalami hal yang serupa.

Saat ditemui di rumahnya, di sebuah gang sempit daerah Surabaya Timur, NR menceritakan, pada Jumat malam itu, ia dan rekannya dari perguruan silat yang sama, melakukan konvoi. 

Namun saat melintasi sebuah warkop, beberapa anggota arak-arakan itu menyerang orang-orang yang tengah duduk santai di sana.


CCTV yang memperlihatkan serangan ke warkop Keputih 2 Desember 2022.--

"Waktu itu memang saya ada di lokasi. Namun tidak ikut menyerang warung karena gerombolan saya ada didepan. Bukan di warung itu," ungkapnya kepada harian disway.

Kemudian, lanjut NR, mereka terus bergerak dan menuju wilayah Keputih. Untuk mempersingkat jalan, gerombolan itu memutuskan melalui jalur potong di Jalan Perum ITS. Meskipun daerah tersebut dijaga oleh satpam, namun saat itu mereka diperbolehkan melintas.

“Sempat ditanya satpam mau ke mana? Saya jawab mau numpang lewat, lalu dibukakan pagar sama satpamnya. Kami masuk lah ke jalan kampus ITS tersebut," tambahnya.

Sambil menahan sakit akibat luka tembak di perutnya, NR melanjutkan ceritanya. Tak diduga, ternyata dari arah berlawanan sudah ada anggota Polsek Sukolilo yang bersiaga untuk menghadang kelompok yang menurut NR berjumlah sekitar 30 orang itu.

Tidak beberapa lama, ABG yang masih duduk di kelas 3 SMK itu, mendengarkan suara letusan senjata api milik petugas, sebanyak 2 kali. Mereka Pun spontan berhamburan, layaknya orang yang ingin menyelamatkan diri.

“Setelah mendengarkan 2 kali tembakan itu, salah satu teman saya berteriak. Katanya kakinya tertembak,” ujarnya.


Pelaku penyerangan warkop Keputih yang ditangkap di Kampus ITS, Jumas, 2 Desember 2022.-Kementerian Komunikasi Strategis BEM ITS-

Teriakan rekannya itu membuat NR dan pesilat lainya semakin panik. Apalagi saat mereka mendapati portal pintu masuk yang tadi dilewati, tidak dibukakan lagi oleh satpam yang awalnya terlihat rama itu.

Menyadari tidak ada jalan keluar, puluhan laki-laki berbagai usia itu lantas mendobrak pagar di sisi lain jalan tersebut. Meskipun membutuhkan waktu hingga sekitar 15 menit karena harus berjibaku dengan gelapnya malam, akhirnya mereka berhasil meloloskan diri.

"Saat berhasil menjebol pagar, saya kan boncengan dengan teman saya. ada teman saya lainnya jatuh. Lalu saya tolongin dan saya kembali ke motor. Saat itu saya panik tidak mendengar apapun. Tau-tau perut sebelah kiri saya bolong oleh peluru dan mengeluarkan darah kencang. Saya langsung ngeblank dan buram pandangan," kenangnya.

Ternyata tidak hanya NR, rekan yang memboncengnya pun mengalami luka yang sama. Meski Dalam keadaan panik, NR dan kawannya berusaha untuk tetap tenang, sehingga  keduanya mampu mengarah kendaraan roda duanya ke RS Muji Rahayu di Jalan Manukan Wetan, yang jaraknya sekitar 17 kilo meter dari lokasi mereka ditembak.

Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, setibanya di RS Muji Rahayu, alih-alih mendapatkan pengobatan, keduanya malah harus kembali berjuang menahan rasa sakit, karena RS tersebut tidak bisa menangani mereka secara maksimal, akibat luka yang terlalu parah dan ada peluru yang masih bersarang di perut NR. Keduanya Pun harus kembali memacu sepeda motor yang ditumpanginya, untuk menujuke RS dr. Soetomo.

"Saya kembali naik motor itu mas dari RS Muji Rahayu ke RS Dr. Soetomo. Disana baru saya tau ternyata peluru yang ada di perut saya itu ditembakkan dan mengenai teman saya yang menggoncengs terus tembus hingga kena saya," beber NR.

Usai mendapatkan penanganan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dr. Soetomo, NR menjalani operasi pengangkatan proyektil dan dilanjutkan dengan rawat inap selama 7 hari.

NR juga terpaksa melewatkan Ujian di sekolahnya. Selain itu, keluarganya harus menanggung beban biaya Rumah Sakit sebesar 50 juta rupiah. Padahal Heri, ayah NR hanya bekerja sebagai supir.

Sebelum meninggalkan rumah NR, kedua orang tuanya sempat menunjukan hasil foto CT Scan, serta sebuah kertas, yang menjelaskan hasil pemeriksaan Radiologinya.

Pada kertas tersebut diterangkan : Benda asing ber densitas logam (1340 HU) bentuk peluru ukuran +/- 1,8 x 1,1 x 0,8 cm yang mengakibatkan gambaran artefak, kesan berada di daerah pinggul berjarak 0,4cm dari tulang belakang dengan kerusakan pada dinding perut depan ukuran 0,8 x 1,8 cm di perut kiri bawah. 

- Mild pneumoperitoneum (ada gas/udara di rongga perut)

- Ascites (didiagnosa ada cairan)

- Saat ini hati/kantong empedu/ginjal kanan kiri/ limpa/kandung kemih/prostat/pankreas tak tampak kelainan.

Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan membenarkan adanya 4 orang pesilat yang diberikan tindakan tegas tersebut. 

"Saat itu ditembakan tembakan pantul, dan mengenai 4 orang pelaku. Dan tembakan pantul itu dilakukan 4 petugas yang saat itu hadir di lapangan, melawan 120 orang. Baru mereka membubarkan diri," aku Yusep dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya, pada Rabu, 14 Desember 2022.

Hanya saja Yusep membantah bahwa ada anak dibawah umur yang terkena sasaran dalam aksi tegas anggotanya itu. "Anak-anak tidak ada, remaja," ujar mantan Kapolres Kediri itu kepada wartawan.

Berbeda dengan atasannya, Kapolsek Sukolilo, Kompol M. Sholeh, justru membantah tudingan bahwa ada anggotanya yang melakukan penembakan terhadap 4 anggota loyal perguruan silat itu.

“Gak ada,” jawabnya singkat, saat dihubungi melalui aplikasi pesan WhatsApp. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: