Tak Lagi Jadi Team Prinsipal, Ternyata Ini Momen Tersulit Mattia Binotto di Ferrari

Tak Lagi Jadi Team Prinsipal, Ternyata Ini Momen Tersulit Mattia Binotto di Ferrari

Mattia Binotto (kiri) mengungkapkan momen tersulitnya kala memberitahu pembalap kesayangannya, Sebastian Vettel (kanan) bahwa Ferrari tidak memperpanjang kontraknya di musim 2021 lalu. sumber: Formula1.com--https://www.formula1.com/content/dam/fom-website/manual/Misc/binotto-vettel-2.jpg.transform/6col/image.jpg

TUGAS Mattia Binotto telah usai. Ia tidak lagi mondar mandir di paddock kuda jingkrak –sebutan untuk tim Ferrari- musim depan. Tugas berat itu sudah diambil alih mantan bos Alfa Romeo, Fred Vasseur.

Namun pengalaman luar biasa bersama tim itu masih tidak ia lupakan. Termasuk satu momen tersulitnya selama berkarir di ajang Formula Satu (F1) sebagai Team Principal. Binotto mengakui bahwa memutuskan untuk tidak memperbarui kontrak pembalap asal Jerman, Sebastian Vettel adalah tugas tersulit yang pernah ia hadapi.

Meski begitu, pria asal Italia itu memberikan penghormatan sebesar-besarnya kepada Sebastian Vettel yang tetap profesional atas kinerjanya di trek dan kepribadiannya sepanjang berseragam Ferrari.

Vettel berbagung bersama Ferrari sebagai pembalap juara dunia empat kali pada musim 2015. Masuknya pembalap asal Jerman itu bertujuan untuk mengembalikan Scuderia kembali ke jalur kemenangan. Namun meski banyak podium yang ia raih, ditambah dengan tekanan untuk mendapatkan gelar di tahun 2017 dan 2018, Vettel dan Ferrari akhirnya tetap gagal.

Menjelang tahun 2020 yang mengalami penundaan karena Covid-19, Binotto yang bergabung dengan Ferrari pada musim sebelumnya memutuskan melakukan regenerasi pasangan pembalap Ferrari. Ia memutuskan mengganti Vettel di tahun 2021 dengan Carloz Sainz sebagai kompatriot Charles Leclerc lewat kontrak jangka panjang.

Binotto yang berbicara sebelum pensiunnya Vettel di F1 menjelaskan berita mendadak itu melalui telepon kepada pembalap yang ia "sayangi" tersebut. Momen itu menjadi sesuatu yang paling menengangkan sepanjang karirnya berada di internal tim.

“Sebastian (Vettel) adalah pembalap yang sungguh hebat. Dan aku tidak berpikir bahwa aku saja yang mengatakannya. Apalagi melihat pencapaiannya yang luar biasa,” kata Binotto dilansir dari formula1.com.

Binotto mengakui bahwa Ferrari sangat beruntung memiliki pembalap asal Jerman itu. Dampak kehadirannya di paddock sangat besar. Baik sebagai pembalap maupun sebagai sosok pribadi. Oleh karena itu banyak penggemar Ferrari yang masih mencintai Vettel. Termasuk di internal Ferrari. Mereka mendapatkan itu setelah bekerja sama bertahun-tahun bersama.

“Bagiku sendiri ini sangat sulit, memberitahunya bahwa kami (Ferrari) tidak akan memperpanjang kontraknya. Itu adalah tugas tersulit yang pernah aku lakukan sendiri sepanjang karirku. Ketika anda mencintai orang seperti dia dan menikmati bekerja dengannya, akan sulit untuk mengakhiri (hubungan itu),” lanjut Binotto.

Dari momen paling menegangkan itu, ada hikmah yang bisa didapatkan Binotto. Keputusannya membuatnya lebih kuat dan dihormati sebagai Team Principal, maupun sebagai pribadi.

Menanggapi komentar Vettel bahwa ia merasa gagal di Ferrari karena tidak dapat menambah piala kejuaran yang sebelumnya diraih di Red Bull, Binotto masih membela Vettel. Kata pria 53 tahun itu kegagalan tersebut disebabkan faktor kolektif.

Vettel sebenarnya sudah dekat dengan gelar juara dunia di musim 2017 dan 2018. Namun Ferrari gagal mendapatkan momentum itu.(Affan Fauzan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: