Restoran di Tiongkok Makin Pintar dengan Koki Robot
MESIN PINTAR yang langsung menghitung berat makanan dan harganya di Chongqing International Logistic Hub Park, Maret 2021.-China Daily-
Setelah lenyapnya aturan superketat soal pembatasan Covid-19 di Tiongkok, restoran-restoran mulai kebanjiran pengunjung. Agar tak kewalahan, mereka mempekerjakan robot. Bukan seperti RoboCop apalagi Transformer, robot-robot itu adalah seperangkat mesin pintar yang bisa memasak dan melayani konsumen.
LI Xianghui tahu betul bahwa ia akan kewalahan. Pemilik restoran kecil di Wuhan, Provinsi Hubei, itu merasakan jumlah pengunjung meningkat. Orang merasa bebas. Tak lagi dikekang karantina dan lockdown. Mereka membanjiri rumah-rumah makan.
Karena itu, Li mempekerjakan pelayan yang bisa bekerja cepat. Enggak rewel soal gaji. Mampu bekerja dengan standar tidak tetap. Tidak terganggu mood. Juga tidak mungkin terlibat cinlok dengan sesama pekerja yang bisa mengganggu produktivitas. Plus tidak akan lelah.
Pilihannya adalah robot. Yakni, seperangkat alat yang bisa memasak sendiri.
Tentu, robot-robot itu tidak merajang bawang lalu berdiri di samping penggorengan. Prinsipnya adalah, alat itu menerima makanan separo jadi. Lalu secara otomatis bisa mengaduk, membalik, plus membaginya dalam piring menjadi porsi-porsi kecil. Dalam beberapa menit sudah siap dihidangkan untuk pelanggan.
’’Otomatisasi adalah masa depan industri katering. Sistem itu bisa menekan biaya buruh saat kami menjalankan bisnis restoran tradisional. Akan jauh lebih efisien,’’ ucap Li.
Menurut lelaki 36 tahun itu, standar memasak dengan mesin tidak akan berubah. ’’Cita rasanya akan konsisten. Apalagi, satu mesin bisa mengolah hingga 2 ribu resep,’’ ucapnya.
KATERING MEKANIS yang melayani pengunjung restoran di Stasiun Nanjingnan, Nanjing, Provinsi Jiangsu.-China Daily-
Layanan di restoran Li pun menjadi sangat cepat. Begitu duduk, pelanggan langsung bisa memilih makanan melalui aplikasi. Pakai sistem QR. Kemudian, satu-satunya pelayan di restoran itu akan memasukkan makanan setengah jadi ke dalam mesin. Tak sampai lima menit, makanan sudah bisa dihidangkan.
Benar-benar fast food walaupun yang disuguhkan bukan kategori fast food.
Kemunculan ’’chef’’ itu pun membuat banyak pelanggan tertarik. Mereka suka melihat proses pembuatan makanan. ’’Rasanya enak, harganya tidak mencekik,’’ kata Xu, seorang pelanggan di restoran milik Li.
Asyiknya, robot koki itu kini tidak hanya melayani restoran. Mereka juga berdiam di rumah-rumah warga.
ROBOT PELAYAN berkeliling di dalam salah satu restoran di Fuzhou, Provinsi Fujian.-China Daily-
Ya, industri robot di Tiongkok memang maju pesat. Pada 2021, nilai pasarnya sudah mencapai 58 miliar Yuan. Itu sekitar Rp 132 triliun. Industri itu diperkirakan bisa meraup nilai pasar sebesar 291 miliar Yuan (sekitar Rp 662 triliun) pada 2027.
’’Robot pelayan semakin berkembang. Kemampuan pelayanannya dalam bidang katering, retail, distribusi logistik, rehab medis, dan bidang lain sudah sangat mumpuni,’’ kata Wang Hong, salah seorang pejabat Kementerian Industri dan Teknologi Informasi.
Contohnya adalah restoran pintar yang dibuka pada Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Restoran itu mempertontonkan wajah industri boga masa depan. Tanpa pelayan. Tanpa koki. Semua dikendalikan oleh robot.
Pada 2018, Haidilao, merek hotpot beken di Tiongkok, membuka restoran pintar pertamanya. Dapurnya hanya berisi dua robot lengan. Mereka bisa mengambil makanan dari lemari pendingin. Lalu menyajikannya kepada pelayan.
Bagi Li, semuanya hanya menunggu waktu. Di masa depan, dapur-dapur akan berisi mesin pintar. ’’Dan masa depan datang lebih cepat karena berkurangnya buruh akibat pandemi,’’ ucapnya. Ia pun berencana membuka lebih dari 20 restoran tahun ini. Semuanya akan dilayani oleh robot… Anda siap? (Doan Widhiandono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: