Ridwan Kamil dan Manuver Papan Tengah
-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
RIDWAN Kamil bergabung dengan Golkar. Jalan mencari pintu untuk naik panggung 2024 nanti.
Gubernur Jawa Barat itu telah menentukan sikap dan pilihannya walaupun peta politik masih mencair. Bahkan, bisa juga dibilang koalisi pilpres masih ruwet karena masih berubah-ubah.
Ia juga harus ”bertarung” lagi di internal Golkar. Sebab, di pohon beringin masih ada sosok yang menungguinya. Yakni, Airlangga Hartarto, ketua umum Golkar. Airlangga juga sangat ngebet.
Airlangga pun sudah bekerja keras membangun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggota Golkar, PAN, dan PPP. Sampai saat ini, Airlangga masih memosisikan diri sebagai bakal capres di koalisi itu.
Lantas, di posisi mana Ridwan Kamil? Politikus yang juga arsitek itu masih ada unggulnya: modal elektabilitas dan popularitas. Dari beberapa survei, Ridwan masih lebih baik daripada Airlangga.
Dari sejumlah survei, posisi Ridwan masuk papan tengah. Tingkat elektabilitas maju mundur di peringkat 4 hingga 8. Di peringkat itu, Ridwan bersaing dengan nama Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Erick Thohir, Andika Perkasa, dan Khofifah Indar Parawansa.
Sementara itu, papan atas didominasi tiga nama: Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Di berbagai survei, mereka bergantian unggul. Tiga nama papan atas itulah yang kini menjadi imajinasi publik sebagai capres nanti.
Sementara itu, elektabilitas para elite parpol masih sangat rendah. Survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) yang dirilis 21 Desember 2022, nama-nama seperti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (1 persen), Ketua PDIP Puan Maharani (0,6 persen), Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (0,6 persen), dan Presiden PKS Achmad Syaikhu (0,3 persen).
Dari berbagai hasil survei, elektabilitas petinggi parpol itu barada di papan bawah. Itulah yang membuat dilema para elite parpol itu untuk maju. Ibaratnya, mereka punya motor sendiri, tapi bensinnya terlalu sedikit.
Tentu yang paling sibuk adalah penghuni papan tengah itu. Mereka memang sulit tembus tiga besar untuk slot capres. Tapi, dalam beberapa survei simulasi, slot calon wapres mereka selalu di atas. Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan AHY selalu berada di papan atas untuk survei calon RI-2. Nah, manuver Ridwan bergabung dengan beringin pun diprediksi untuk target itu.
Manuver kelompok papan tengah tak hanya Ridwan. Sandiaga Uno juga makin mesra dengan PPP. Ia beberapa kali tampil di acara partai tersebut.
Sandiaga adalah kader Gerindra. Untuk maju lewat partainya, sangat kecil peluangnya. Sebab, slotnya otomatis milik Prabowo Subianto. Salah seorang Ketua Gerindra Sufmi Dasco mempersilakan Sandiaga mencari kendaraan politik lain bila berhasrat maju.
Penghuni papan tengah lainnya, Erick Thohir, juga bergetak. Namun, jalannya bukan ke partai politik. Menteri BUMN itu makin dekat dengan NU. Bahkan, ia menjadi ketua panitia peringatan seabad salah satu organisasi Islam terbesar di Nusantara itu. Namanya pun mulai populer di kalangan nahdliyin.
Ridwan Kamil yang kini sudah mengantongi KTA Golkar dan Sandiago Uno yang kian dekat ke PPP (bila deal) bakal sama-sama berlabuh di KIB. Itu akan membuat stok cawapres melimpah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: