SD/MI Cokroaminoto Surabaya Mengungsi ke Rumah Warga: Berimpitan Tanpa Sepatu sambil Lesehan

SD/MI Cokroaminoto Surabaya Mengungsi ke Rumah Warga: Berimpitan Tanpa Sepatu sambil Lesehan

Proses pembelajaran SD/MI Cokroaminoto terpaksa dilakukan di rumah warga karena sekolah sedang direnovasi.-Boy Slamet/Harian Disway-

Setiap ruang terisi 15 sampai 20 siswa. Mereka belajar secara bergantian. Siswa yang dijadwalkan masuk pagi mulai pembelajaran pukul 07.30 sampai 11.00. Dilanjutkan gelombang kedua pukul 11.00 hingga 16.00.

Yang melegakan hati, mereka tak mengeluh. Harian Disway menengok kegiatan belajar mengajar (KBM) di sana kemarin. Mereka tetap menjalani pembelajaran dengan riang meski harus berimpitan.

Kadang ada juga yang terbentur perabot sekolah yang berjejal di ruangan sempit itu. Mereka harus rela belajar tak lagi memakai sepatu. Sebab, belajarnya dilakukan secara lesehan, beralas karpet.


Pelajar SD/MI YPI Cokroaminoto belajar di rumah warga karena sekolah disegel pemkot.-Boy Slamet/Harian Disway-

Relokasi berlangsung sejak Juni 2022. Tentu ada kerinduan untuk segera merasakan kenyamanan di ruang kelas yang lapang dan tak pengap. Yang ada meja dan kursi di depan papan tulis. 

Yang bikin salut, dalam keterbatasan itu, mereka tetap berprestasi. Akhir tahun 2022, YPI berhasil memborong berbagai juara. Baik tingkat nasional maupun di ajang internasional.

Misalnya, juara I tingkat internasional, lomba karya tulis ilmiah (KTI). Berhasil mengalahkan 17 negara peserta lainnya. Masih sekitar Desember 2022, siswa kelas V berhasil merebut juara I lomba matematika di tingkat nasional. Pun, untuk perlombaan lainnya, berhasil juara I karate dan panahan.

”Selama persiapan lomba KTI, saya dan teman-teman masih bisa belajar di rumah guru bahasa Inggris. Di dekat sini, karena presentasinya menggunakan bahasa Inggris saya belajar ke sana,” ujar Zahira Salsabila.

Zahira adalah salah seorang siswa dalam tim KTI yang berhasil juara atas karya pewangi ruangan berbahan daun pucuk merah dan kulit lemon.

Persoalan IMB itu jadi perhatian dua tokoh besar Surabaya. Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti yang mengawal kasus itu sempat mengajukan protes ke pemkot. Sebab, banyak bangunan yang melanggar IMB tapi tidak ditertibkan. Yang ditertibkan justru sekolah yang punya banyak murid.

Persoalan itu juga mendapat atensi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Keduanya bertemu di balai kota. Ketua YPI Cokroaminoto Alfiyatusshokichah dihadirkan.


Dua Tokoh Surabaya Wali Kota Eri Cahyadi dan Reni Astuti usai membahas persoalan SD/MI Cokroaminoto, Kamis 19 Januari 2023.-Reni Astuti for Harian Disway-

”Alhamdulillah, dari pihak yayasan bersepakat. Mereka menghentikan pembangunan lantai 2 dan fokus menggarap lantai 1 gedungnya,” kata Eri seusai pertemuan tertutup itu. Eri berharap agar pihak yayasan segera mengurus kelengkapan IMB. Agar bisa segera melanjutkan pembangunan lantai 2 gedungnya.

Penyegelan gedung sekolah segera dibuka. Pemkot Surabaya percaya kepada pihak yayasan. Yakni, tak akan melanjutkan pembangunan lantai 2 sesuai kesepakatan tertulis. ”Karena pendidikan ini penting. Maka, bersama perlu kita perjuangkan,” lanjutnya.

Ketua YPI Cokroaminoto Alfiyatusshokichah mengakui kekeliruannya. Dia akan mengikuti arahan dari hasil pembahasan di balai kota. ”Ya, saya nyuwun sewu (permisi). Kami segera fokus melakukan pembangunan lantai 1 gedungnya. Agar siswa segera kembali belajar di kelasnya lagi,” ujarnya. (Salman Muhiddin-Eko Setyawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: