Cheng Yu Pilihan Chef Sespi: Zhi Zu Chang Le

Cheng Yu Pilihan Chef Sespi: Zhi Zu Chang Le

Cheng Yu Chef Sespi--

AGAKNYA, kebanyakan manusia memang serakah. Itulah mengapa Xun Kuang 荀况, filsuf aliran Konfusianisme yang hidup di Periode Negara-Negara Berperang (475-221 SM), menyinyalir "sifat dasar manusia adalah jahat" (人性本恶 rén xìng běn è). 

Padahal, pendahulunya, Konfusius 孔子, justru menganggap "sifat dasar manusia ialah baik" (人性本善). Persis yang disabdakan Kanjeng Nabi, "Kullu mauluudin yuuladu 'alal fithroh" (setiap manusia, dilahirkan dalam keadaan suci). Tak punya tabiat buruk sama sekali. 

Cuma, karena pengaruh lingkungan dan pendidikan setelahnya, kesuciannya itu kemudian perlahan memudar. Seperti dinyatakan pepatah, "近朱者赤,近墨者黑" (jìn zhū zhě chì, jìn mò zhě hēi): yang dekat dengan gincu akan merah, yang dekat dengan tinta akan hitam. 

Makanya, kitab klasik San Zi Jing (三字经) mengingatkan, "苟不教,性乃迁" (gǒu bù jiāo, xìng nǎi qiān): kalau tidak dididik, wataknya akan rusak.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Dekan Fakultas Parisiwata UC Agoes Tinus Lis Indrinanto: Li Ji Da Ren

Prasetyon Sepsi Winarno tak pernah berhenti mendidik diri untuk menjadi orang yang senantiasa bersyukur. "Dalam keadaan bagaimanapun, susah maupun senang, tak ada perkecualian," ujar dosen Prodi Bisnis Kuliner (CBZ) di Universitas Ciputra tersebut.

Chef Sepsi, demikian ia biasa dipanggil, barangkali terinspirasi oleh apa yang diajarkan Lao Tzu dalam Tao Te Ching (道德经). Bahwa, kata founder Taoisme ini, "yang merasa cukup, akan selalu bahagia" (知足常乐 (zhī zú cháng lè). 

Sebaliknya, ditegaskan Bapak Sejarah Tiongkok Sima Qian 司马迁, "Kalau hawa nafsu tidak dibatasi, akhirnya tak akan ada yang terpenuhi; kalau sudah didapat tapi tidak merasa cukup, pada akhirnya akan kehilangan semuanya" (欲而不知止,失其所以欲;有而不知足,失其所以有 yù ér bù zhī zhǐ, shī qí suǒ yǐ yù; yǒu ér bù zhī zú, shī qí suǒ yǐ yǒu). (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: