Turis Tiongkok Mulai Datangi Bali, Epidemiolog Nyatakan Aman

Turis Tiongkok Mulai Datangi Bali, Epidemiolog Nyatakan Aman

SONNY TUMBELAKA-AFP-TARIAN NAGA memukau penonton pada perayaan Imlek di Denpasar, Bali, 22 Januari 2023. Atraksi budaya ini bisa menarik turis dari Tiongkok.-

WARGA Tiongkok sudah boleh jalan-jalan ke luar negeri. Mereka sudah mengincar negara-negara yang menjadi destinasi favorit. Termasuk Bali, Indonesia, yang masuk top 5 pencarian turis Tiongkok.

 

Itu berdasar data Online Travel Agent (OTA) di Tiongkok. Bahkan terjadi peningkatan volume pencarian destinasi wisata luar negeri sebesar 430 persen. Begitu pula volume pencarian Bali meningkat 250 persen.

 

Sebanyak 210 turis Tiongkok dijadwalkan terbang ke Bali. Mereka tiba dengan maskapai Lion Air di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Senin, 23 Januari 2023.

 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga memprediksi turis Tiongkok membanjiri wilayah-wilayah eksotik di Indonesia. Tidak hanya Bali, tetapi juga Manado, Sulawesi Utara.

 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun memasang target pada tahun ini. Kunjungan turis mancanegara harus mencapai 3,5 juta hingga 7,4 juta orang. Dan Tiongkok menjadi salah satu pasar terbesar bagi pariwisata Indonesia.

 

Menparekraf Sandiaga Uno mengimbau masyarakat supaya tak khawatir. Kasus Covid-19 di Tiongkok memang dikabarkan tinggi. Namun, mereka yang berpelesir ke Indonesia dipastikan tertib menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

 

Apalagi, kata Sandiaga, pariwisata Indonesia punya pengalaman yang baik dalam manajemen krisis selama pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menerapkan sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, Environment (CHSE). Juga rasio tingkat vaksinasi per populasi yang relatif tinggi.

 

"Semua ketentuan yang akan diterapkan mengacu kepada kebijakan yang berlaku," ujar Sandiaga seperti dikutip dari laman resminya. Sehingga dapat memperkuat hadirnya pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Bahkan kunjungan turis Tiongkok ditarget mencapai 120.700 hingga 255.300 orang pada tahun ini.

 

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini mengatakan, kunjungan turis Tiongkok itu bisa dijadikan sebagai sarana promosi yang efektif. Sekaligus menunjukkan kesiapan para penyelenggara pariwisata di Bali.

 

"Kami juga telah menyiapkan berbagai program dalam upaya menarik minat lebih banyak wisatawan Tiongkok ke Indonesia," katanyi. Baik promosi online maupun offline. Plus promosi bersama dengan mitra di Indonesia dan Tiongkok, familiarization trip, dan lainnya. Termasuk penjajakan pembukaan direct flight dari tiga kota Tier 1 Tiongkok. "Seperti Beijing, Shanghai dan Guangzhou ke Indonesia. Tengah kami upayakan," kata Made. 


SONNY TUMBELAKA-AFP-TURIS TIONGKOK mengenakan masker ketika tiba di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Februari 2020. Ketika itu, Covid-19 baru saja merebak di Tiongkok.-

 

Epidemiolog Universitas Airlangga dr Windhu Purnomo turut menanggapi kedatangan turis Tiongkok itu. Ia memastikan kedatangan mereka tak akan mengganggu situasi Covid-19 nasional yang telah melandai. Sebab, kekebalan masyarakat sudah mencapai 95 persen.

 

"Apalagi semua varian dan subvarian virus SARS-CoV-2 yang di Tiongkok secara umum semuanya sudah beredar di sini," katanya. Bahkan tanpa membuat lonjakan kasus yang signifikan. Jadi, tak perlu dikhawatirkan dengan kedatangan semua turis asing, termasuk turis Tiongkok.

 

Secara de facto, kata Windhu, sembilan bulan terakhir ini memang sudah tak ada pembatasan kegiatan lagi. Itu bisa dilihat dari banyaknya kegiatan masyarakat yang kembali digelar secara terbuka. Termasuk mengaktifkan kembali tempat-tempat wisata sejak pertengahan tahun.

 

Puncaknya pada momen Lebaran Idul Fitri pada Mei lalu. Masyarakat sudah diizinkan mudik kembali. Bahkan jauh sebelum itu, Bali sudah dibuka sejak Desember 2021. 

 

"Saat itu, saya diminta Kemenkes untuk asesmen situasi saat itu. Tempat wisata kemudian penuh. Dan terbukti tak terjadi lonjakan," jelas Windhu.

 

Artinya, situasi sudah terkendali. Selama 10 bulan belakangan, seluruh wilayah di Indonesia berstatus PPKM level 1. Area publik, tempat ibadah, hingga syarat perjalanan pun tak diperketat seperti dua tahun sebelumnya. (Mohamad Nur Khotib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: