Kadin Jatim Jelaskan Mengapa Harga Daging di Papua Mahal: Perizinan Seperti Impor, Harus Lewat Tanjung Priok
Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto.-Kadin Jatim-
Selain itu, beberapa komoditas lain yang juga paling laris adalah cakalang, tuna, makanan ringan, beras, daging ayam, daging beku, bawang merah, pupuk organik, dan cabai merah.
Di luar komoditas makanan, barang paling diminati masyarakat Papua adalah rokok, bahan bangunan, serta produk fashion.
”Ini sebuah capaian yang membanggakan,” kata Khofifah seusai ditutupnya transaksi pada misi dagang Jatim dengan Provinsi Papua Barat Daya, Kamis, 26 Januari 2023.
Misi dagang kali ini diikuti 141 pelaku usaha. Sebagian dari mereka berasal dari masyarakat asli Jawa Timur yang tinggal di Papua.
”Misi dagang juga bertujuan memperluas jaringan pasar dan mengenalkan produk unggulan Jawa Timur ke Provinsi Papua Barat Daya guna kerja sama di berbagai bidang komoditas,” tegasnyi.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memegang salah satu produk UMKM Provinsi Papua Barat Daya.-Humas Pemprov Jatim-
Berdasar data BPS dan Disperindag Jatim, neraca perdagangan antara Jatim dan provinsi itu di 2022 mencapai Rp 1,57 triliun. Dengan perincian, penjualan dari Jatim ke Papua Barat Rp 1,17 triliun. Sedangkan pembeliannya mencapai Rp 770,8 miliar.
”Artinya, komoditas di Papua Barat Daya yang dibeli pengusaha Jawa Timur juga cukup tinggi. Begitu juga sebaliknya,” jelasnyi.
BACA JUGA:Indonesia Masters 2023: Marcus Cedera, The Minions Terhenti
BACA JUGA:Hujan Bikin Hana Lolos dari Serial Killer
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Papua Barat Daya Edison Siagian menyampaikan, kerja sama itu memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua provinsi.
”Kami sebagai provinsi baru tentunya sangat merespons positif. Karena ini awal yang baik bagi kami yang baru berusia 1 bulan sudah diajak untuk bekerja sama,” kata Edison Siagian. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: