Tersangka Rampok Paling Keren di Blitar
-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Uang itu terpaksa diserahkan Santoso karena perampok mengancam akan memerkosa Feti Wulandari yang sudah diikat tangan dan kaki di ranjang, di kamar rumah dinas tersebut.
Perampok kabur sekitar pukul 03.00, setelah sekitar setengah jam mengobrak-abrik rumah tersebut.
Polisi ternyata sulit mengidentifikasi pelaku. Meskipun, sudah ada rekaman CCTV dan para perampoknya kelihatan jelas saat masuk dan keluar rumah dengan mobil Toyota Innova hitam berpelat merah yang kemudian plat itu terbukti palsu.
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono kepada pers, Selasa, 13 Desember 2022, mengatakan bahwa pagi itu juga polisi sudah mendapat rekaman CCTV.
Katanya: ”Sebenarnya kami sudah mendapat video itu di hari pertama perampokan rumah dinas wali kota Blitar.” Tapi kualitas rekaman buruk, buram. Karena itu, lima pelaku itu tak teridentifikasi.
Satu-satunya pengungkap perampokan adalah tali yang digunakan mengikat para korban. Tali tambang itu diuji di laboratorium forensik Polda Jatim. Di situ ditemukan DNA terduga perampok. Dari situlah diketahui identitas perampok.
Direktur Reserse Kriminal Umum, Polda Jatim, Kombes Totok Suharyanto kepada pers mengatakan, polisi menggunakan metode scientific crime investigation (SCI).
Dalam teori SCI, semua orang meninggalkan jejak setelah berada di suatu tempat. Bisa jejak rambut, serpihan sangat kecil kulit tubuh, air liur, atau apa pun bagian tubuh, yang semua itu disebut DNA (deoxyribo nucleic acid).
Juga, meninggalkan jejak tanah pada alas sepatu, bahkan serat kain pada pakaian pelaku. Semua itu dianalisis di laboratorium forensik.
Intinya, komplotan perampok itu ditangkap Kamis, 12 Januari 2023. Atau persis sebulan sejak perampokan. Pelaku yang ditangkap tiga: Mujiadi, Asmuri, dan Ali Jayadi. Dua lainnya masih buron.
Para pelaku diperiksa intensif. Akhirnya mereka ”menggigit” eks Wali Kota Blitar Samanhudi. Ternyata, berdasar keterangan tersangka kepada polisi, Samanhudi berperan besar. Ia yang mengarahkan perampokan agar ke rumah dinas wali kota Blitar.
Pastinya, Samanhudi sudah hafal luar kepala situasi dan kondisi di dalam rumah dinas itu. Sebab, dulu ia menghuni rumah dinas tersebut ketika masih menjabat wali kota.
Penyidik menjelaskan, Samanhudi kepada para pelaku perampok memberikan perincian bagian dalam rumah sekaligus waktu yang cocok untuk merampok. Sebab, tidak setiap hari wali kota tidur di rumah itu.
Samanhudi ditangkap polisi pada Jumat dini hari, 28 Januari 2023, di rumahnya. Tanpa perlawanan. Langsung ditetapkan sebagai tersangka. Dibawa polisi dari Blitar menuju Polda Jatim di Surabaya, lalu ditahan.
Polisi masih mendalami peran serta motif Samanhudi yang diduga jadi otak perampokan. Apakah benar karena dendam?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: