Jalan-jalan di Kopenhagen, Kota Si Putri Duyung (3); Tradisi Hygge Jamin Bahagia

Jalan-jalan di Kopenhagen, Kota Si Putri Duyung (3); Tradisi Hygge Jamin Bahagia

Seremoni pergantian penjaga Istana Amelianborg di lapangan depan istana adalah aksi yang menarik bagi para wisatawan.--

Hanya berdua dengan suami, saya habiskan waktu seminggu untuk keliling Kopenhagen. Cuaca sedang musim dingin. Eh ada untungnya saya berlibur ke ibu kota Denmark itu saat suhu sedang rendah.

Menurut tradisi, pada musim dingin, istana yang dibangun pada 1750 itu menjadi kediaman resmi keluarga kerajaan. Siapa yang tengah tinggal di istana, kita bisa tahu.

Caranya dengan memperhatikan kelengkapan perangkat musik yang dimainkan para serdadu penjaga istana di sepanjang jalan dari Istana Rosenborg ke Istana Amelienborg. 

Musik yang lengkap menandakan bahwa Ratu Margrethe II, Ratu Denmark saat ini, sedang berada di tempat. Karena itu, saya jadi punya kesempatan melihat pergantian penjaga Istana Amelianborg pada jam 12.00 siang. 

Karena aksi itu menarik, maka meski hujan cukup deras, lapangan Amelianborg di depan istana dipenuhi orang. Terutama para wisatawan. Mereka ingin melihat para penjaga istana yang mengenakan seragam biru dan topi tinggi berbulu hitam. Itu mengingatkan saya pada gambar di kaleng Danish cookies zaman dulu.
Tampilan smorebrod yang bisa dibeli dengan mudah di mana-mana. --

Nah, bicara soal kudapan, orang Denmark banyak mengonsumsi ikan dan daging sapi maupun babi. Stand rod polse atau sosis merah bisa ditemui hampir di semua square.

Seperti umumnya di Eropa, kentang dan roti menjadi makanan pokok. Cuma, di sini, rotinya berwarna sangat gelap karena terbuat dari soba atau buckwheat. 

Jika ingin mencicipi berbagai masakan khas Denmark, pasar makanan Torvehallern adalah surganya. Ada smorrebrod. Semacam sandwich terbuka atau roti tawar warna cokelat gelap dengan toping bervariasi. Bisa ikan salmon asap, udang, daging, dan lain-lain.

Bisa juga makan frikadeller sejenis perkedel dan aneka dessert misalnya wiennerbrod atau flodeboller. Tak ketinggalan permen lakrids atau akar manis yang rasanya asam manis.

Bagi penggemar karya seni, Kopenhagen punya banyak museum yang bakal membuat puas pengunjungnya. Antara lain Guinness World Records Museum. Di depannya ada patung dari manusia tertinggi yang tercatat dalam The Guinness Book of World Record. Saat mejeng di dekatnya, saya tak ada separo tingginya. Hahaha.
Saya di dekat patung tertinggi di depan Guinness World Records Museum.--

Atau Glyptoteket Carlsberg dengan koleksinya yang luar biasa. Di antaranya mumi yang menjadi bagian koleksi Mesir kuno. Koleksi patung-patung zaman Romawi-Yunani. Pun patung-patung dan lukisan karya seniman Denmark dan Prancis.
Mumi asal Mesir yang menjadi bagian koleksi Mesir kuno Museum Glyptoteket Carlsberg.--

Kastil Rosenborg, istana favorit Raja Christian IV, sekarang juga museum. Tempat yang mulai dibangun pada 1606 hingga 1633 itu terletak di tengah kota. Tiket masuk dipatok 15 euro untuk dewasa. Mahasiswa 10 euro. Gratis untuk remaja di bawah 17 tahun dan anak-anak.
Kastil Rosenborg, istana favorit raja Christian IV, sekarang difungsikan sebagai museum. --

Catatan saya, berkat keberadaan museum dan pusat-pusat desain di kota itulah, desain style Skandinavia terwakili dan terpromosikan.

Oh ya, Kopenhagen tak melulu berisi gedung-gedung yang rapi jali. Di kota berpenduduk sekitar 625 ribu jiwa itu ada daerah unik. Namanya Fristaden Christiania atau kota bebas Christiania. Jauh dari pelabuhan kuno Christianshavn.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: