Belum Rilis, Game Harry Potter Hogwarts Legacy Kena Boikot, J.K. Rowling Dianggap Transfobik
Dua penyihir dalam game Hogwarts Legacy.--Hogwarts Legacy
LONDON, HARIAN DISWAY - Belum juga rilis. Game Hogwarts Legacy di-cancel karena riwayat J.K. Rowling. Dia dianggap transfobik. Banyak reviewer memboikot game AAA bertema penyihir itu.
Game besutan Avalanche Software itu rencananya akan rilis pada 10 Februari nanti. Boikot ini bermula cuitan dari Jessie Earl. Pemilik akun twitter @jessiegender itu mencuit. Mendukung proyek terkini J.K. Rowling sama saja dengan mendukung kekerasan terhadap kaum trans.
Kaum trans merujuk pada transgender dan transfobik. Apa kaitannya dengan J.K. Rowling? Pandangan politiknya dianggap melukai hak kaum trans. Dilansir dari Glamour Magazine, ini bermula sejak 2017 dan 2018.
J.K. Rowling yang terseret isu transfobik dan pemboikotan Hogwarts Legacy.--Fox News
Ia menyukai cuitan yang berisi kritik terhadap gerakan transgender. Tak hanya sampai situ. Komentar tidak mengenakkan juga terlontar terhadap transpuan. Meski ia telah mengklaim pernyataan itu adalah kesalahan.
Nasi telah jadi bubur. Persona transfobik terlanjur melekat padanya. Hujatan dan kecaman menghantamnya. Game yang mengambil referensi dari karyanya mahsyurnya, Hogwarts Legacy, kena imbasnya.
Seruan untuk tidak memainkan game-nya juga datang dari banyak reviewer. Forbes memberitakan ajakan Veronica Ripley untuk memboikot platform Twitch. Platform streaming itu jadi salah satu tempat promosi game yang didistribusikan Warner Bros itu.
Meski melalui situs resminya Hogwarts Legacy menyatakan, bahwa J.K. Rowling tak terlibat dalam pembuatan game. Garis besarnya tetap sama. Meski bukan cerita baru. Perdebatan tentang game yang akan rilis ini juga belum surut.
Sirona Ryan yang disebut sebagai karakter transgender di Hogwarts Legacy.--Dot Esport
Akhirnya pihak Avalanche Software selaku pengembang game melunak. Karakter transgender dimunculkan dalam game. Karakter bernama Sirona Ryan itu dimunculkan dalam salah satu quest.
Terlepas dari preferensi J.K. Rowling dan kontroversinya. Game ini tetaplah permainan yang seharusnya bisa memuaskan pemainnya. Entah disusupi agenda politik manapun. Game seharusnya tetap menjadi game. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: forbes