Mendikdasmen Bakal Temui Kapolri Bahas Kasus Guru Honorer Supriyani
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengungkapkan dirinya akan menemui Kapolri untuk membahas terkait kasus Guru Honorer Supriyani.--Dok. Mendikdasmen
HARIAN DISWAY - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti dijadwalkan kan bertemu langsung dengan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.
Keduanya akan membahas kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang guru honorer di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, terhadap seorang murid yang merupakan anak anggota kepolisian.
"Ya, Sedang diatur Waktu," ujar Abdul Mu'ti pada Harian Disway melalui pesan singkat Kamis, 31 Oktober 2024.
Selain membahas kasus guru Supriyani, pertemuan tersebut juga akan membahas masalah kekerasan di kalangan pelajar hingga isu-isu terkait pembinaan karakter.
BACA JUGA:Pertamina Perluas Desa Energi Berdikari, Dorong Kemandirian Energi dan Pengurangan Emisi Karbon
BACA JUGA:Hashim Djojohadikusumo: Berantas Kemiskinan Lewat Program Perumahan Layak untuk Rakyat
Ia juga menyampaikan bahwa kasus kriminalisasi guru bukanlah yang pertama terjadi. Supriyani adalah salah satu contoh dari banyaknya kasus hukum yang menimpa guru di Indonesia.
"Ini juga bagian dari masalah yah, sekarang masih jadi isu di media kasus Bu Supriyani itu dan itu bukan hanya beliau, kasus seperti itu juga terjadi di tempat lain, karena itu kami ingin menyelesaikannya dari hulu," ungkapnya kepada awak media di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Senin, 30 Oktober 2024.
Ia berharap peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang, sehingga diperlukan kejelasan pada tingkat kebijakan pusat, baik dalam kebijakan hukum maupun pemerintahan.
"Kalau kasuistik itu kan akan terus terjadi dan ini memang jadi tantangan kita Bersama," ucapnya.
BACA JUGA:DPR Rapat Bareng Kementerian HAM, Bahas Usulan Anggaran Rp 20 Triliun
BACA JUGA:Kejar Misi Swasembada Energi,Prabowo Ingin Subsidi Sasar Perorangan
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu juga menambahkan bahwa pendidikan berbasis komunitas dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
"Penguatan pendidikan karakter dan penanganan masalah ini juga bisa dilakukan dengan pendidikan berbasis komunitas. Jadi, di sekolah diajari baik-baik, masyarakatnya juga mendukung," jabarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: