Kejar Misi Swasembada Energi,Prabowo Ingin Subsidi Sasar Perorangan
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyampaikan Presiden Prabowo Subianto menegaskan empat pantangan kabinet Prabowo yang tidak boleh dilanggar.-Sekretariat Presiden -
HARIAN DISWAY - Dunia sedang dihantui berbagai krisis, termasuk menyangkut energi. Semua negara mulai berhitung lebih jeli soal penggunaan energi.
Presiden Prabowo Subianto langsung mengambil langkah sigap.
Prabowo memanggil para menteri Kabinet Merah Putih dan kepala lembaga dalam rapat terbatas terkait kebijakan subsidi di Istana Kepresidenan, Rabu, 30 Oktober 2024.
Tentu juga hadir Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia menuntut kejelian jajaran pembantunya dalam menyalurkan subsidi agar tepat sasaran.
Anda sudah tahu, nilai realisasi anggaran subsidi energi dalam APBN termasuk yang paling besar.
Bahkan, meningkat dalam satu tahun belakangan. Sepanjang 2023, misalnya, realisasi subsidi energi tembus Rp 158,6 triliun.
Angka itu melampaui target yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp 145,3 triliun.
BACA JUGA:Prabowo Akan Deklarasikan Gerakan Solidaritas Nasional pada 2 November 2024
Tahun ini, pemerintah juga menetapkan target lebih besar, yakni mencapai Rp 186,9 triliun. Itu lebih besar ketimbang 2022 yang realisasinya tembus Rp 174,4 triliun.
Subsidi energi ini terdiri dari subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk jenis Solar subsidi dan minyak tanah (kerosene), Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan listrik.
Prabowo meminta para anak buahnya untuk lebih jeli dalam mengkaji data penerima subsidi. Semua menterinya diberi tenggat waktu selama dalam dua pekan untuk menyetor hasilnya.
BACA JUGA:Palang Pintu Prabowo
"Arahan presiden supaya dikaji, dipertajam, mengenai subsidi supaya lebih tepat sasaran, tepat penerima, dan tepat alokasinya. Ini soal kebijakan energi," kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi kepada wartawan di Istana Kepresidenan, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: