Alumnus Universitas Trunojoyo Madura Bikin Kebun Lestari: Pemuda Ingin Kerja Kantoran, Siapa yang Nyangkul?
Pendiri Kebun Lestari Grsik Muchammad Alfiansyah.-Alfian Nur Riski/Harian Disway-
GRESIK, HARIAN DISWAY - Menjadi petani itu tidak kampungan. Jadi petani itu cara hidup yang luhur. Dua kalimat itu disampaikan petani milenial asal Gresik: Muchammad Alfiansyah, Senin 13 Februari 2023 di Bangkalan.
Petani milenial merupakan sebutan untuk pemuda berusia 19 - 39 tahun yang bergerak di bidang pertanian. Muchammad Alfiansyah salah satu Petani milenial asal Gresik yang menciptakan berbagai inovasi di bidang pertanian.
Menurutnya, bidang pertanian memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam dunia kewirausahaan dan bisnis.
Pemuda 23 tahun tersebut sudah berkecimpung di bidang pertanian sejak ia menjadi mahasiswa agroteknologi Universitas Trunojoyo Madura (UTM).
BACA JUGA:Presiden FIFA Gianni Infantino Tahu Persis Kualitas Ketum PSSI Erick Thohir
BACA JUGA:Update Gempa Turkiye: Korban Tewas 45 Ribu Jiwa, Bantuan ke Suriah Sulit Masuk
Alfiansyah resah melihat generasi sekarang yang gusar bergelut dengan tanah dan cangkul, terlebih lagi mahasiswa pertanian sendiri. “Semua orang berlomba-lomba ingin menjadi pegawai kantoran. Lantas siapa yang mencangkul?” ucap pemuda yang akrab di panggail Alan So.
“Aku berasal dari keluarga petani. Aku hidup hingga saat ini melalui hasil pertanian. Jadi Aku bangga menjadi petani,” tambahnya.
Kebun Lestari dengan melon premium sistem fertigasi yang dikelola Muchammad Alfiansyah. -Alfian Nur Riski/Harian Disway-
Menjadi petani merupakan suatu pekerjaan yang mulia. Hidup dan menghidupi sesama.
“Bertani itu, mengajari kita soal perjalanan hidup. Dari mulai bersabar pada proses menggemburkan tanah, menyemai benih, merawat, lalu berbahagia saat memanennya. Namun diajarkan juga untuk tabah saat mengalami gagal panen,” tutur petani milenial tersebut.
Berbagai macam inovasi yang ia cetuskan membuat ia mendapat gelar Pemuda Pelopor Gresik bidang pangan tahun 2022. Ia berpesan kepada pemuda generasi milenial untuk tidak memandang sepele petani dan dunia pertanian.
Semenjak lulus di tahun 2021, ia membuat gerakan kebun Lestari di desa Bengola Kamal Bangkalan. Ia merasa berhutang budi terhadap masyarakat desa.
Masyarakat desa sudah menerima dan memberikan pengalaman baik saat ia mencoba mengimplementasikan ilmu pertanian semasa kuliah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: