Jimmy Napitupulu Kecewa, Lisensi Wasit Jadi Ladang Bisnis

Jimmy Napitupulu Kecewa, Lisensi Wasit Jadi Ladang Bisnis

Jimmy Napitupulu saat masih beretugas di Liga Indonesia.-Dok Deltras FC-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Mantan wasit sepak bola nasional Jimmy Napitupulu mengungkapkan kekecewaannya. Ia menilai jadi wasit sangat mudah: Asal punya duit.

Ia menyorot buruknya pengelolaan wasit yang selama ini dilakukan oleh PSSI yang menimbulkan banyak dampak buruk untuk permainan pada kompetisi terutama Timnas Indonesia.

Dulu pembinaan untuk menjadi wasit digelar dengan adanya kursus gratis yang diadakan oleh PSSI. Tes yang dilakukan pun tidak hanya tes semata, tetapi tes fisik juga sangat diperlukan dalam pembinaan lisensi perwasitan. Wasit memiliki 3 tingkatan yaitu mulai dari C3 (Askot/Askab), C2 (Asprov), dan C1(PSSI Pusat).

Ia pun membagikan pengalamannya saat ikut kursus C2. Awalnya ia tertarik jadi wasit karena seniornya mengatakan jadi wasit itu enak. Bisa karena keliling dunia tanpa mengeluarkan uang.

BACA JUGA:BREAKING NEWS! Erick Thohir Ketum PSSI Baru, Didukung 64 Suara

BACA JUGA:Gagal Jadi Ketua Umum PSSI, La Nyalla Beri Pesan Khusus untuk Erick Thohir

“Dulu PSSI menggelar kursus gratis, sekarang untuk jadi wasit biayanya Rp 6 juta. Otomatis karena bayarnya besar, maka diluluskan semua. Dulu kita tes dulu, fisik, lalu kalau lolos masuk kelas,” kata sang wasit legenda itu.

Ia juga bercerita singkat bahwa sertifikasi seorang wasit dari C3 untuk promosi ke C2 biasanya bisa ditempuh dalam waktu satu tahun dengan adanya lampiran bukti telah memimpin minimal 10 kali di dalam kompetisi Askab/Askot.


Kejadian di Menit ke-25 ketika pemain Persib Achmad Jufriyanto menjatuhkan pemain Persebaya Silvio Junior di kotak penalti. Kejadian ini jelas terlihat asisten wasit tambahan.--LIB

Realitanya sekarang Asprov bisa mengadakan kursus wasit paralel. Bahkan C3 sampai C1 bisa bersamaan. Padahal C3 dan C1 sudah berbeda skalanya. Sungguh sebuah tanda tanya besar dari Jimmy.

Pada koprs wasit memang diwajibkan adanya pembinaan dan perekrutan, tetapi yang menjadi masalah terbesar wasit sekarang adalah wasit yang ingin masuk ke ranah nasional.

Kini tes lisensi perwasitan menjadi ladang bisnis.

BACA JUGA:Jadi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir Bicara Soal Piala Dunia U-20 dan Sarasehan Sepak Bola

BACA JUGA:Periode Iwan Bule di PSSI Selesai, ini Harapannya untuk Ketua Umum Baru

Baginya kompetisi sekarang begitu menyedihkan terutama di Liga Indonesia. Kualitas wasit yang tidak sesuai karena adanya kepentingan dari beberapa pihak.

Hal ini berakibat pada wasit yang tidak berani untuk menerapkan aturan sesuai dengan Laws of the Game.

Kompetisi demi kompetisi memang timbul banyak kontroversi yang kerap dilakukan oleh wasit terutama menyangkut offside.

“Harusnya mereka yang sudah mendapat honor tinggi itu bekerja secara professional dan meminimalisir kesalahan” ungkapnya.

Apakah dengan adanya ketua PSSI baru akan mengubah segala pengelolaan di dalam internal, terutama pada pengolalaan wasit? Kita tunggu kebijakan Ketum PSSI yang baru: Erick Thohir. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: