Cheng Yu Pilihan Rektor Universitas Nasional Karangturi Lusiawati Dewi: Xie Tian Xie Di

Cheng Yu Pilihan Rektor Universitas Nasional Karangturi Lusiawati Dewi: Xie Tian Xie Di

Cheng Yu Lusiawati Dewi--

BERAGAM pencapaian yang diraih Lusiawati Dewi tidaklah didapat dengan mudah. Rektor Universitas Nasional Karangturi yang sekaligus dekan Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Wacana ini telah terbiasa berjuang dalam keterbatasan sedari belia. 

"Waktu masih bayi, saya sudah tidak bisa bertemu papa saya karena beliau meninggal. Saya lalu diasuh oleh mama dan kakak-kakak saya yang penuh kasih," kenang Lusi. 

Oleh sebab itu, sejak SD Lusi memantapkan hati untuk bisa hidup mandiri. Tidak boleh bergantung kepada siapa pun. "Misalnya saat saya sakit dan mama mau mengantarkan ke dokter, saya tidak mau. Saya bilang ke mama kalau saya bisa jalan sendiri," katanyi.

Sampai kuliahpun, Lusi tetap teguh pada pendiriannyi tersebut. Walaupun kakak-kakaknyi rutin mengirimi uang saku, dia masih mencari usaha sampingan dengan memberi asistensi.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pengusaha Logistik Kyatmaja Lookman: Shi Bu Yi Chi

Namun, cobaan seakan tak ada habisnya dalam hidup Lusi. "Tahun 2002, ketika sedang bahagia-bahagianya lantaran anak yang kami tunggu-tunggu selama 7 tahun pernikahan akhirnya berusia 2 tahun, suami saya tiba-tiba kena stroke. Sesuatu yang sangat memukul saya. Tapi saya kemudian sadar bahwa saya harus take over semua tanggung jawab. Saya seperti dicambuk Tuhan untuk berlari lebih cepat," tutur Lusi. 

Kemandirian Lusi benar-benar diuji. Tak mau merepotkan, dia tidak mengadu kepada saudara-saudaranyi perihal penyakit suaminyi. "Saya andalkan Tuhan Yang Mahapengasih. Saya pun bersyukur senantiasa diberi kesehatan dan kemampuan untuk handle anak dan suami yang sakit," ujar Lusi. 

Lusi makin giat bekerja tanpa mengesampingkan kewajibannyi sebagai ibu rumah tangga. Dia rawat suaminyi dengan perawatan terbaik. Dia didik anaknyi dengan pendidikan terbaik --hingga bermacam prestasi berhasil diukir. 

"Herannya karir saya justru menanjak. Mungkin Tuhan kasihan ke saya? Entahlah. Yang pasti saya terus berusaha dan bersyukur. Saya yakin, tidak akan ada hasil tanpa ada usaha. Saya juga yakin, dengan bersyukur, Tuhan akan memberkati," kata Lusi. 

Bila demikian, keberhasilan Lusi sepertinya tak lepas dari sikapnyi yang selalu "谢天谢地" (xiè tiān xiè dì): berterima kasih kepada Tuhan atas segala karunia-Nya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: